-30-

2.7K 294 20
                                    

"jangan menyentuhnya, karena ku pastikan aku tak akan dengan sengaja lagi mengampuni mu."
.
.
.

"manusia itu tak sampai mati, aku tak bisa mengeksekusi mu, dan tentang pengeksekusian nya.. akan ku tunda sampai dia sembuh dari racun itu."
putusan sang raja Kendrick mengundang kekecewaan di wajah putra semata wayangnya itu.

shina tampak mendekat, ia akhirnya mengerti kenapa Kenzo sengaja menyalurkan racun mematikan dari taringnya untuk caine.. di angkatnya putranya untuk kembali berdiri.

saat itu juga.. Kendrick keluar dari ruangan itu, di susul shina yang mengikuti suaminya. namun pandangan sinis dari sang putri elf tak mereda..

"tunggu apa? keluarlah dari ruanganku." titah singkat itu tampaknya memancing ekspresi marah di wajah Amy..

"kau mengusirku, lalu setelahnya kau ingin membunuhnya diam-diam?!" sarkas nya menatap lembut kearah caine namun kerasnya perkataan nya tetap di layangkan pada Kenzo.

"pergi, emosi ku sedang tak stabil.. jangan membuatku harus membunuh mu juga." bisik Kenzo dengan suara serak penuh kesuraman

dengan penuh ekspresi tanpa ikhlas.. Amy terpaksa pergi, sementara tabib yang mendengar bisikan Kenzo tadi hanya tersenyum tenang dan menggelengkan kepalanya melihat perilaku keras Kenzo yang sudah benar-benar di kenal nya sejak kecil.

"kalau begitu, hamba pun pamit pergi dari ruangan mu, putra mahkota" ujarnya sambil menunduk hormat.

namun sepertinya ada sedikit gangguan saat Kenzo mencengkram keras pundaknya..

"tak ada yang menyuruh mu untuk pergi, yang harus kau lakukan adalah terus memantau perkembangan kesembuhan caine.. dan seluruh ramuan yang kau butuhkan untuk menyembuhkan nya, berikan padaku.. kau selalu bergerak lambat dan malas-malasan sedari dulu, krow"
tekan nya dengan cermat di depan tabib kerajaan itu.

"hamba mengerti, putra mahkota." jawabnya tenang, dengan langkah yang menyusul pintu keluar..

setelah ruangan itu benar-benar terisi oleh nya dan caine.. ia mencoba menaiki kasurnya dengan tenang, dan memeluk tubuh ramping milik caine.. mencoba menyalurkan seluruh kehangatan yang di milikinya.

"aku selalu berjuang, caine.. aku berjanji, kita akan terus saling memiliki." bisiknya lembut di telinga pria manis itu.

keesokan harinya.. Kenzo membuka matanya, perasaan nya masih sama seperti saat pertama kali ia menemukan caine, ia mungkin mati.. namun rasanya ia masih memiliki relung jiwanya yang di kuasai oleh pria manis itu.

pertanyaan bodoh yang sampai sekarang ada di benak nya adalah..

'mengapa iblis bisa merasakan jatuh cinta? saat sebelumnya.. semua ekspresi nya terus datar, tiba-tiba ia mulai mengenal ekspresi tersenyum, menangis dan tertawa perasaan bahagia dan kekecewaan. namun semua itu tak terasa asing baginya'

pikir Kenzo melibatkan masa lalunya
muncul sekelebat bayangan nya saat ia sendiri tak mengerti apa itu tekad dan perjuangan.

lengan kekar itu meraih lengan lentik milik caine.. dikecupnya penuh hikmat, aroma yang paling di sukai nya.. kolaborasi buah-buahan segar dengan floral yang terus menghiasi insan cantik satu itu.

lirikan nya bergantian pada nampan emas yang berisi air hangat.. diraih nya perlahan, dan bergerak membersihkan tubuh caine dengan kain yang sudah di rendam dengan air hangat.

setelah nya, ia menunduk dan mengecup keningnya caine penuh cinta, kemudian berjalan menuju keluar ruangan.. sebelum langkah nya menaungi karpet merah, ia menegaskan titah nya.

THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang