"aku sedang melindungi mu, walaupun kau tak merasakan nya"
.
.
.
pagi itu, caine terus melihat setiap sudut apartemen nya Kenzo.. cukup bersih pikirnya.."kau adalah orang yang menyukai nuansa gelap ya, Kenzo?" puji caine dengan senyuman hangat nya.
"ya, mungkin seperti itu" jawab Kenzo sambil menyajikan teh untuk caine..
"begitu, aku semakin menyukai mu.." pipi chubby nya yang memerah membuat caine menutupi wajahnya.
Kenzo mendekat.. berniat mengecup pipi chubby yang memerah itu, caine pun hanya dapat terdiam membiarkan suasana ini menjadi milik mereka sekali lagi.
srekkk..
tirai jendela di buka, tampaklah dua insan yang sedang mengintip itu..
"ck, bodoh kau menggeser tirainya berlebihan!" serapah souta memukul punggung nya gin.
"bukan aku, angin yang meniupnya berlebihan souta!" jawaban gin membela diri..
saat ini, caine yang tadinya memerah.. di buat semakin malu. caine yakin kalau ia sudah seperti udang rebus..
sementara mata setajam elang itu meng-ungu.. menatap gin dan souta dengan penuh intimidasi yang membuat keduanya bergerak pergi dari sana.
"caine, mereka sudah pergi sekarang jangan terus menyembunyikan wajahmu" rayu Kenzo mengangkat dagunya caine dengan gemas..
perlahan, namun pasti.. bibir tipis milik Kenzo mengecup pipi chubby milik caine.
"rasanya seperti aku sudah memiliki mu hanya untuk ku, Kenzo.." ucap caine cepat-cepat menyembunyikan wajah malunya di pelukan Kenzo..
Kenzo hanya tertawa kecil, berfikir ternyata tak semua manusia berperilaku seperti gin.
lengannya bergerak mengelus surai rambut merah milik caine dengan lembut..
"i am yours, i will always protect you caine" bisik serak Kenzo ke telinganya caine dan di hadiahi pelukan yang semakin erat oleh sang empunya.
hari mulai siang, saat caine akan pulang.. ia mendengar souta membicarakan tentang suatu organisasi dengan gin.
ia cukup gugup, namun perlahan bertanya..
"eum.. apa yang kalian sedang bicarakan?" tanya caine dengan gugup.
memang pada dasarnya.. souta adalah bocah yang sangat aktif dan ribut.
"oh, kami sedang berbicara tentang misi membobol bank nanti malam" ucap souta dengan santai sementara gin sudah panik bukan main..
"mem- bobol bank..?" tanya caine sekali lagi memastikan.
"ah tidak kok! anu.. ck yah bank permainan monopoli itu yang sering di mainkan oleh anak kecil" jawab gin sok polos..
tidak yakin, tapi caine menoleh pada Kenzo yang terdiam dan tampak tenang..
"kau tak pulang, caine?" tanya Kenzo dengan acuh yang di hadiahi anggukan cepat oleh caine..
caine dengan cepat melangkah pulang dari apartemen Kenzo, perasaan nya belum sepenuhnya tentram dan masih tak yakin dengan pembelaan gin tadi.
> 00:00
malam ini dingin dan gelap.. menyembunyikan langkah tangguh dari tiga pria yang sedang menyusupi bank itu.Kenzo mengaitkan tali tambang nya pada trible hook, memastikan kekuatan benda itu dan setelahnya melempar menyangkutkan trible hook itu ke atap bank lalu memanjat bermodalkan tali tambang.
sementara souta.. bergerak menghancurkan semua cctv yang ada, setidaknya topengnya akan melindungi wajahnya bukan?
setelah seluruh cctv di hancurkan, gin mulai bergerak membobol pintu bank.. dan masuk mengendap-endap.
mereka mulai beraksi membobol brankas bank dengan senjata laser.. souta terkejut melihat betapa banyak uang dan emas batangan tertumpuk di dalamnya, kaya dalam sekejap?! pikirnya.
"gin, aku rasa aku akan benar-benar membeli minimarket itu" ucapnya dengan polos memasukkan gepokan-gepokan uang di karung nya..
dalam sekejap, seluruh brankas bank itu telah kosong..
.
.
.
TBC
do not copy 🚫
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY
Teen Fictiontentang seorang iblis yang di buang ke dunia manusia, karena perilakunya yang tak pernah setia pada satu permaisuri saja.. membuat sang raja iblis muak dan mengasingkan putranya ke dunia manusia, apa lagi pekerjaan yang mudah dan tanpa keterangan lu...