"kamu seperti rumah bagi setiap rindu ku yang meminta untuk di tenangkan, percayalah aku akan menebus mu dengan segala yang ku punya"
.
.
.
malam ini, Kenzo tampak diam di balkon apartemen nya.. memandangi bulan yang bersinar terang di temani rintik salju yang sejuk yang menjadi perhiasan dari isi hati nya saat ini."apa dengan sebuket bunga dapat memenangkan hati manusia?" ucap Kenzo pada dirinya sendiri.
sementara di bawah, gin yang sudah punya rencana baru langsung menerobos masuk tanpa izin pada sang pemilik apartemen.
"Kenzo!.. oh man, apa yang kau lakukan? dimana?" teriak gin berisik memanggil Kenzo..
"di lantai atas, jangan berisik." jawaban kenzo singkat namun cukup terdengar hingga lantai satu.
langkah gin menaiki anak tangga, menemukan Kenzo masih duduk di kursinya sambil memandangi bulan malam ini..
"apa yang begitu membuatmu fokus pada bulan itu, Kenzo?" tanya gin penasaran.. duduk di lantai balkon sambil ikut memandangi bulan itu..
"tidak ada, memangnya seberapa istimewa cahaya bulan itu di matamu gin?" Tanya Kenzo mengeluarkan cigarette dari kotak nya dan menghidupkan pemantik nya.. membiarkan api itu membakar cigarette nya kemudian menghisapnya dengan hikmat..
"persetan dengan bulan, kita punya tugas baru, Kenzo" tukas gin beranjak dari duduknya.. sementara Kenzo memutar kursinya siap mendengar taktik apa lagi yang akan di katakan gin.
"katakan dengan cepat, gin" Kenzo tetap tenang.. gin dengan tenang memutar globe yang ada di atas nakas dan menceritakan taktiknya..
"sebenarnya, kita akan membobol seluruh bank yang ada di Tokyo.. tapi tak mungkin. kita tak akan sanggup melakukannya berdua saja, kita butuh beberapa anggota baru untuk di rekrut, Kenzo" ucap gin sudah seperti guru yang mahir menjelaskan pelajaran nya.
Kenzo menghela nafas.. mata setajam elang itu menatap kearah mata gin mencari kepastian
"kenapa? kau meragukan ku, Kenzo?"
Kenzo menggeleng tenang sebagai jawaban, mata setajam elang itu meredup ia mulai percaya pada gin namun siapa yang tahu jika ada sesuatu yang membuat mereka berdua hancur nanti?"santai, aku akan berusaha mencari anggota baru, gin.. begitu juga dengan kau" santai Kenzo sambil kembali memutar kursinya kearah balkon.
gin yang tanpa sadar menemukan sebuket bunga di mejanya Kenzo menatap jahil dan memutar kembali kursi Kenzo menatap kearahnya..
"oh man, kau sedang mencintai seseorang ya? haha.. aku tak percaya, kau cukup misterius dan cuek.. wanita mana yang tertarik padamu?"
ejek gin sambil tertawa kecil."aku mencintai seorang pria" gin yang mendengar jawaban kenzo seperti tersedak tertawanya sendiri..
"em, okay.. jadi, apa kau sudah mengakuinya?" tanya gin penuh keingintahuan.. tapi siapa sangka jawaban kenzo membuatnya kembali tersedak ludahnya sendiri.
"aku belum mengakui nya, tapi aku sudah mengecup bibirnya.. dia juga sudah mengecup pipiku" jawaban kenzo benar-benar membuat seorang maniac fuck boy seperti gin menganga.
"Wow hebat juga, Kenzo.. sebenarnya kau tak salah bercerita sekarang ini, karena aku adalah ahli cinta.. jadi-
DORR.. peluru itu nyaris mengenai wajahnya gin, saat Kenzo kembali melepaskan pelatuknya.. gin benar-benar terdiam.
"jangan berisik, aku tau bagaimana mengekspresikan cintaku sendiri" ucap Kenzo begitu tegas dan penuh penekanan.. sementara gin melangkah mundur, dan berlari menuruni anak tangga.. sembari berteriak.
"INI ADALAH MUSIM SALJU, MAN! AJAK DIA BERDANSA DI SALJU DAN UCAPKAN PERASAAN MU TEPAT SAAT BULAN BERSINAR PADA PUNCAK NYA, JANGAN LUPA SEKOTAK COKLAT DAN SEBUKET BUNGA MU, BRO!" sementara gin berteriak.. Kenzo dengan bengis menembakkan timah panas di setiap jejak gin, yah untungnya gin tak benar-benar tertembak dan berhasil keluar dari apartemen Kenzo.
.
.
.
TBC
do not copy 🚫
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY
Teen Fictiontentang seorang iblis yang di buang ke dunia manusia, karena perilakunya yang tak pernah setia pada satu permaisuri saja.. membuat sang raja iblis muak dan mengasingkan putranya ke dunia manusia, apa lagi pekerjaan yang mudah dan tanpa keterangan lu...