"nanti kita bercerita tentang malam ini"
.
.
.
hari menjelang siang, saat ini.. Kenzo dan caine sedang dalam perjalanan menuju apartemen nya Kenzo.suasana musim semi benar-benar sayang untuk di lewatkan, bunga di taman kota jauh lebih indah dan hidup..
"aku selalu menyukai suasana musim semi, Kenzo.." seru caine dengan girang sambil melangkah riang..
Kenzo terkekeh ringan melihat tingkah lucunya caine.. rasanya sangat menggemaskan ketika mereka sudah saling mengetahui perasaan masing-masing.
"hati-hati, nanti jatuh.." sela Kenzo semakin mempererat genggaman nya pada lengan nya caine.
"haha, tenang saja! ini bukan musim salju lagi.. jalanan tak akan selicin itu" baru sedetik yang lalu caine bergumam.. kakinya langsung tersandung bebatuan.
Kenzo dengan cepat menarik pinggang rampingnya caine sebelum tubuhnya benar-benar menyentuh aspal..
"apa ku bilang?" ringis Kenzo sambil menunduk berlutut memeriksa pergelangan kakinya caine.
caine sedikit tertawa lirih.. ia menyesal tak mendengarkan Kenzo
"kamu benar, aku terlalu bersemangat.. tapi aku baik, jangan berlutut seperti itu di depan ku, Kenzo!" racau caine malu melihat pandangan orang di sekitarnya
"diam dulu, caine.. biarkan aku memeriksa pergelangan kaki mu" tandas Kenzo lembut.. ia mengernyitkan dahi saat melihat ruam yang membiru di pergelangan kaki nya caine.
ia langsung menggendong caine ala bridal style..
"Kenzo, aku benar-benar tidak apa-apa!" elak caine semakin merasa malu.
"shh.. untuk sekarang diam dan menurut lah caine." tegas Kenzo membuat caine seketika terdiam seribu kata.
setelah sampai ke apartemen nya Kenzo.. disana gin sudah menunggu dengan ekspresi wajah serius.
Kenzo langsung membaringkan tubuh ramping caine di sofa..
"apa yang ingin kau bicarakan, gin?"
tanya Kenzo sambil mendekat kearah rekan nya itucaine tampak diam dan berpura-pura tertidur.. namun sebenarnya ia menguping pembicaraan itu.
"Kenzo, ini berita buruk.. banyak komplotan mafia dan polisi yang mengepung kita.. terkait pembobolan bank itu" balas gin membakar cigarette dan menghisapnya penuh hikmat..
Kenzo menghela nafasnya duduk di kursi nya.. gerak geriknya tenang, seakan sudah biasa menghadapi tantangan seperti ini.
"panggil souta kemari sekarang." usul Kenzo dengan tenang, gin mengangguk dan pergi keluar untuk menghubungi bocah berambut biru itu.
tak selang berapa lama.. gin masuk kembali dengan souta.
"ow Kenzo, jadi.. kau sudah pikirkan strategi nya?" sapa souta sambil bergabung untuk duduk di sofa.. ia melihat caine yang tertidur di sofa panjang, sangat manis..
kenzo mengangguk singkat, mulai menggambarkan pemetaan..
"kau dan gin, akan memancing keributan pada mafia lain.. dan itu akan membuat para tikus kantor polisi itu melesat. tepat saat itu.. aku dari atap kantor polisi akan menembak mati semuanya" jelas Kenzo mengemukakan strategi di pemetaan nya.
"oh.. maksud mu, kami menyicil satu persatu anggota mafia itu.. dan saat polisi akan bertindak, kamu langsung menyerang dari atas atap kantor polisi?" tanya gin memastikan..
Kenzo mengangguk..
"ya, seperti itu cara kerjanya.." balas Kenzo tegas.
gin dan souta sama-sama mengangguk..
"rencana yang bagus, sangat detail dan terstruktur dengan baik.." perhatian mereka bertiga teralihkan pada siluet seorang wanita..
wanita itu membuka knop pintu apartemen nya Kenzo, tubuh yang tinggi, surai rambut biru yang sengaja di biarkan tergerai.. memandang Kenzo dengan tajam.
"aku menghargai keberanian mu masuk ke apartemen ku bahkan tanpa seizin ku, apa yang kau inginkan?" pungkas Kenzo dengan tenang
saat souta benar-benar mengalihkan pandangan nya, ia terkejut.. kakak nya ada disana.
"kakak?!, apa yang kau lakukan disini?!" sarkas nya pada wanita itu..
"siapa yang akan membiarkan adik nya terlibat cerita kriminal seperti ini, souta?!" balas wanita itu tak kalah keras..
Kenzo mengangkat lengannya saat melihat caine sedikit terusik tidurnya.. berarti ia tak ingin kakak beradik itu berdebat keras disini.
"siapa kau sebenarnya? dan jika kalian benar-benar ingin berdebat.. lakukan jauh dari sini." hardik Kenzo sambil mengelus surai rambut merah milik caine.. berharap pemuda manis itu tak benar-benar bangun dan mendengar semuanya tentang misi ini.
"aku key oriesa.. sebagai direktur utama kepolisian." jawaban wanita itu membuat Kenzo mendalami tatapan nya.
Kenzo bahkan tak menunjukkan keterkejutan nya.. ia tetap tenang.
"lalu apa maksud mu, masuk tanpa seizin ku? aku tak percaya direktur kepolisian seperti mu tak pandai membaca situasi" sindir Kenzo dengan halus..
key tampak bengis mendengar sindiran Kenzo.. jika bukan karena adiknya, ia sendiri ogah untuk bergabung dengan para kriminal seperti ini.
"maksud ku adalah.. aku bisa membantu kalian, dalam menyelesaikan misi ini" pukas key menawarkan kerjasama..
"wow, aku kira kau orang yang cukup besar.. ternyata sama seperti tikus-tikus pengkhianat berwajah dua disana" hardik Kenzo dengan tenang.
.
.
.
TBC
do not copy 🚫
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY
Teen Fictiontentang seorang iblis yang di buang ke dunia manusia, karena perilakunya yang tak pernah setia pada satu permaisuri saja.. membuat sang raja iblis muak dan mengasingkan putranya ke dunia manusia, apa lagi pekerjaan yang mudah dan tanpa keterangan lu...