-33-

3.4K 271 30
                                    

"lepaskan liontin nya ya? aku dapat memberikan mu yang lebih indah, caine.."
.
.
.
"kenapa kau membiarkan Kenzo sampai masuk ke basecamp ku?!" gertak pria itu pada panglima perang yang seharusnya sangat di percayainya itu.

"maafkan hamba tuan, saya telah memberikan cakaran beracun pada putra mahkota dari klan shelldon itu, seharusnya dia sudah mati namun.. saat saya mencoba mengejar jejaknya, saya melihat dia masih begitu gagah bercinta dengan pria manis itu" jelas siluman rubah itu seraya menunduk patuh

"sial, bagaimana Kenzo bisa menangkis racun itu?! kau sendiri bahkan tak pernah menemukan penawar nya!" di sela-sela kemarahannya.. ingatan nya berjalan begitu ringgas.

langkahnya perlahan turun dari singgasananya, tawanya bergema menggambarkan kebahagiaan nya.

"noe lavonte.. apakah kau mengenal putra mu itu? yang pernah kau sebut sebagai penawar racun mu" pertanyaan itu benar mencekat sang siluman rubah itu..

"saya tak pernah mengenalnya, saya telah mengasingkan istri saya dengan nya puluhan tahun yang lalu." jawab sang panglima murni dengan segala kejujurannya.

"jadi kau pikir Kenzo bisa menangkis racun itu begitu saja?" tanya makomi sekali lagi dengan tenang.

"tidak.. tak mungkin." valid nya, tak ada yang bisa meremehkan kemampuan nya dalam melumpuhkan dan membunuh musuhnya.

"siapa lagi yang menurut mu yang dapat menolong Kenzo dalam situasi pelik seperti itu? tak ada selain caine"

kini sang panglima itu membelalakkan matanya, pikirannya mulai berasumsi bahwa pria manis itu sebenarnya adalah putranya.

saat pagi mulai menyingsing.. di kerajaan deathdemon, pria manis itu mulai terbangun.. merasa aneh dengan tubuhnya, ia menyadari bahwa ia tengah di dekapan seseorang saat ini, namun baru melihat lengan kekar itu pun caine tau, itu Kenzo.

"unghh.." lenguhnya ingin beranjak dari baringan nya, pipinya bersemu merah menyadari penis besar milik Kenzo terus tertanam di dalam holenya selama mereka tidur.

'ah ya.. aku langsung tak sadarkan diri setelah moment itu' renungnya dalam hati.

tapi.. tak mungkin Kenzo terus menggendong nya kesini kan? ia yakin ia bukan orang yang ringan, apa Kenzo melakukan ilmu telepati? humm cukup rumit dalam pemikiran nya.

kriyet...

pintu terbuka lebar, itu permaisuri shina, dengan segala kepanikan nya.. ia menarik selimut tebal itu untuk menutupi dirinya dan Kenzo.

"ooh, apa aku datang di waktu yang tak tepat, sayang..?" sapa shina dengan senyuman hangat nya menyambut pagi.

"e-eh tidak.. maksud ku, tidak masalah-

"apa maksud kedatangan mu kesini, Bu?" belum siap caine menyelesaikan kalimatnya, Kenzo langsung menyambar pertanyaan nya pada shina, lengan nya menekan tubuh ramping milik pria manis itu kedalam dekapan nya yang membuat penis besar miliknya melesak semakin dalam.

hal itu langsung membuat caine menahan erangan nya dan langsung menenggelamkan wajahnya di pundak lebar milik Kenzo.

"ah.. awalnya ibu ingin menyapa anak manis itu, namun sepertinya..

"bukankah kau adalah seorang ratu penguasa ilmu sihir, apa kau benar-benar tak memiliki sihir untuk membaca keadaan?" pertanyaan angkuh dari bibir putranya benar-benar membuat shina tak habis pikir.

"keluarlah, Bu." titahnya, shina hanya tersenyum dan menggeleng melihat tingkah putranya yang begitu sok patriotisme di depan anak manis itu.

"baiklah ibu akan keluar, namun.. jangan sampai membuatnya terlalu lelah, Kenzo! 5 menit lagi, ibu telah menugaskan pelayan untuk menyiapkan air susu untuk nya mandi, jadi selesaikan dengan cepat!" awas shina memandang pura-pura kejam pada putranya.

THE DEVIL GANG AND HIS DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang