Bab 07

256 29 0
                                    

p
mabar?














HAPPY READING🌷💗



















Jo membuka mata nya. Putih disegala sisi. Seperti tak ada ujung.

Jo menatap sekeliling nya, mencoba mengingat dimana diri nya kini berada.

Sepi, tak ada siapapun.

"Halo... Apa ada orang?" Jo berjalan perlahan menuju ke depan, dan membalikan badannya dengan cepat saat diri nya mendengar suara seseorang yang sangat ia rindukan.

"Raya?"

Tiba tiba saja tempat yang tadi nya berisikan warna putih kini berubah menjadi taman yang penuh dengan bunga tulip dengan berbagai warna.

Angin kecil terasa di kulit Jo, menerbangkan rambut nya dan juga rambut seorang perempuan yang berdiri tak jauh dari nya dengan posisi membelakangi Jo.

Aroma bunga tulip tak terlepas dari indra penciuman Jo. Jo melangkah secara perlahan menghampiri perempuan yang punggung nya sangat ia kenal.

"Jangan kesini Jo!"

Ucapan itu tentu saja membuat Jo seketika berhenti melangkah.

Perempuan itu berbalik badan, dengan pakaian serba putih, rambut yang terurai indah dan terbang karena angin dan juga mahkota dari bunga tulip di kepala nya membuat perempuan itu sangat cantik.

Ah ya, perempuan itu juga memeluk bunga tulip berwarna putih dan merah di badannya sembari tersenyum menatap ke arah Jo.

Jo tentu saja terkejut, bagaimana tidak? Seseorang yang telah pergi 5 tahun lalu kini berdiri di hadapannya.

"Raya?" Jo kali ini tak menahan air matanya, ia membiarkan air matanya keluar bersama dengan langkah nya yang mendekat ke arah Raya.

Di peluk nya tubuh kurus dan cantik itu, menumpahkan segala rindu dan penat yang ia tanggung seorang diri.

"Aku kangen kamu Raya" Jo menghirup aroma di ceruk leher Raya. Aroma yang selalu menjadi candu Jo dan yang sangat Jo rindukan.

"Aku tau, aku selalu memperhatikan kamu dari sini Jo"

Jo menarik diri dari pelukannya lalu menatap wajah Raya yang pucat namun tetap terlihat cantik.

"Kamu...?"

Raya mengangguk, Jo kembali memeluk tubuh sang istri yang masih bisa ia peluk.

"Aku capek Ray, aku ikut kamu ya" elusan di punggung yang Jo dapatkan dari Raya kini terhenti ketika mendengar ucapan Jo.

Menarik paksa Jo dari pelukannya "Gak! Kamu gak boleh ninggalin mereka gitu aja! Mereka masih butuh sosok ayah seperti kamu"

Jo menggeleng, sangat lelah rasa nya merawat kedua anak nya seorang diri meksipun kedua anak nya tak bandel, namun tetap saja ia tak sanggup jika harus sendirian.

"Aku capek Raya, aku kangen sama kamu" Jo mengelus pipi dingin Raya.

Raya mengenggeng mendengar ucapan Jo. "Kamu tega ninggalin mereka berdua?"

Jo terdiam mendengar pertanyaan itu. Mana mungkin ia tega meninggalkan kedua anak nya di saat umur mereka bahkan belum menginjak usia yang matang.

Jo menggeleng hal itu membuat Raya tersenyum.

"Jangan tinggalin mereka ya. Tugas kamu belum selesai. Jangan kembali sebelum tugas kamu siap" Raya mengelus rahang Jo. Elusan hangat itu membuat Jo terpejam dan tersenyum lalu mengangguk.

Daddy JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang