Helowwwww🫣
HAPPY READING 🌷
Jo dan ayah berpapasan dengan bunda yang ingin memasuki ruangan Haekal. Namun Jo segera mencegahnya.
"Bunda, ayah mau ngomong sama bunda" Ucap Jo yang segera mendapat gelengan dari ayah.
"Bukannya kamu yang mau ngomong sama ayah?" Tanya ayah dengan alis yang menyatu. Menatap tajam kearah Jo.
"Enggak. Kan ayah sendiri yang bilang tadi, katanya mau ngomong hal penting sama bunda" Jo mengedikkan kedua bahunya acuh.
Ia berjalan menuju kursi tunggu dan mendudukkan tubuhnya disana.
Bunda menatap kearah Jo dan ayah secara bergantian. Ia bingung, siapa yang benar disini.
"Jadi ini yang bener yang mana?" Tanya bunda sedikit kesal.
"Anak kamu itu gak jelas emang" Celetuk ayah yang mendapat tatapan tajam dari bunda.
Ayah yang ditatap seperti itu meringis dengan kedua jari yang terangkat membentuk v.
"Maaf bunda..."
"Katanya ayah mau nikah lagi bun" Celetuk Jo dengan santainya.
"Ayah!" Seru bunda berkacak pinggang, menatap penuh tajam bagai pisau yang siap menusuk kapan saja.
Ayah panik dibuatnya. Gelengan ayah lakukan dengan wajah paniknya, sebab harimau yang menghuni tubuh istrinya itu mulai bangkit.
"Enggak bunda... Ayah gak ada ngomong gitu..." Ayah mengatupkan kedua tangannya didepan dada, dengan tangis yang hampir saja tumpah.
"Gak usah sentuh aku, gak usah tidur dikamar, tidur aja dikolong jembatan. Nikah sana sama cewek yang lebih baik dari aku! Jangan pernah nunjukkin muka buaya mu itu dihadapan aku lagi!" Kesal bunda yang wajahnya sudah memerah.
"Bunda, ayah gak gitu bunda serius deh! Ayah berani sumpah ayah gak ada ngomong gitu" Mohon ayah pada istrinya yang sudah kepalang kesal itu.
Sedangkan Jo, ia justru tergelak dikursi tunggu, memegangi perutnya yang kaku akibat tawanya.
"Bunda! Ini ulah Jo bun, ini akal-akalan dia" Ayah menunjuk pada Jo yang kini menjulurkan lidahnya mengejek ayah.
"Gak usah bawa bawa Jo! Kalo emang mau nikah, nikah aja sana" Bunda mengusir ayah, lalu ia duduk disebelah Jo dengan wajah yang masih memerah menahan amarah.
Jo mati-matian menahan tawanya melihat wajah memelas sang ayah. Jarang sekali ia melihat wajah itu. Wajah yang biasanya penuh wibawa dan tegas itu, kini hilang seketika. Tergantikan wajah memelas bagai kucing yang ingin dipungut.
"Awas kamu Jo" Ayah melirik Jo dengan kesal. Mulut nya bergerak memberi ancaman pada lelaki yang sibuk menahan tawanya.
~~~•~~~
"Haekal?" Lirih Marvel tidak percaya.
"Kakak kan ndak cuka Ekal. Kalena Ekal udah jahat sama tante itu, Ekal juga udah bikin kakak cakit" Ucapnya sembari memainkan baju rumah sakit yang dikenakannya.
Ucapan itu sontak membuat air mata Marvel luruh tanpa diminta. Membasahi pipi juga bingkisan yang berada dipangkuannya itu.
"Hiks..." Isakan Marvel terdengar, membuat Haekal menatap kearah kakaknya.
Marvel mengusap air matanya dengan kasar. Ia pantas mendapatkannya. Dengan perlahan ia menaruh bingkisan berisi boneka kesukaan adiknya disebelah Haekal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Jo
FanfictionJonathan adalah seorang laki laki yang berusia 32 tahun. Diusianya yang masih bisa di bilang sedikit muda, Jo sudah di tinggalkan oleh seseorang yang terkasih untuk selama lama nya. Dan Jo di tinggalkan dua kenangan dari sang istri, yaitu kedua anak...