Bab 14

170 18 2
                                    

Eyo yo yo yo!
welcome back to my story😋
















HAPPY READING 💐
























Kicauan burung terdengar dari dahan pohon mangga yang tumbuh dengan lebat nya disamping rumah milik Jonathan. Berdekatan dengan kamar Marvel, anak pertama Jo. Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah celah jendela yang tertutup tirai. Udara semakin menghangat bersamaan dengan matahari yang semakin tinggi posisinya.

Jam alarm menunjukan pukul 07.45 yang berada di nakas sebelah kasur Marvel.

Bunda sudah sedari tadi berkutat didapur untuk membuat sarapan. Jo yang tengah mandi bersama Haekal, dan ayah serta Yardan yang sibuk berlari santai mengitari rumah untuk mencari keringat dipagi hari yang cerah.

Semua orang sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, namun Marvel masih asyik mengarungi alam mimpi.

Hingga tak lama kemudian, kenop pintu kamarnya bergerak diikuti pintu kamar yang terbuka menampilkan Jo dan Haekal yang sudah bersih dan wangi setelah tadi mereka mandi bersama.

"Ih! Kak malpel masih bobo" Kesal si kecil.

"Bangunin kakak mu gih" Suruh Jo yang langsung mendapat anggukan semangat dari Haekal.

Haekal segera berlari kecil menuju kasur Marvel, ia menaiki kasur yang tidak begitu tinggi itu. Lalu melompat-lompat disana sembari berteriak.

"Kak Malpel bangun! Ayo bangun! Udah siang!" Teriak si kecil.

Sedangkan Jo memilih untuk membuka tirai jendela kamar membuat cahaya matahari langsung mengenai tubuh Marvel yang terguncang karena Haekal yang melompat disebelahnya.

"Ih Haekal turun" Usir Marvel dengan suara serak nya dan mata yang masih tertutup.

"Ih kak Malpel bangun!" Haekal berhenti melompat, ia berjongkok di sebelah Marvel lalu mengguncang bahu Marvel dengan kuat.

"Bangun kak! Ayo bangun! Nanti ayam goleng nya aku habisin loh!" Seru Haekal yang membuat Marvel mau tak mau membuka matanya.

"Iya iya kakak bangun" Marvel pun mendudukkan dirinya di kasur sembari mengusap matanya yang sedikit gatal.

"Mandi sana cepet!" Suruh Haekal dengan mendorong bahu Marvel.

"Iya iyaa" Marvel mengangguk, ia menuruni kasur nya dengan mata yang masih tertutup. Sungguh ia masih sangat mengantuk.

Ia berjalan dengan menyeret kaki nya, tak melihat jalan sedikitpun hingga ia tak sengaja menabrak dinding yang membuatnya mengaduh dan segera membuka mata.

"Aduh!" Marvel mengusap kening nya yang sedikit memerah.

Haekal dan Jo yang sedari tadi memperhatikan Marvel, kini menertawai Marvel yang masih mengusap keningnya.

"Hahaha! Kak malpel nablak dinding" Tawa Haekal yang membuat Marvel menatap sinis kearah keduanya.

"Udah sana kalian ah. Aku mau mandi"

"Mandi yang belsih ya kak Malpel. Nanti kalo gak belsih gak ada cewek yang mau deketan sama kak Malpel yang jorok" Seru Haekal pada Marvel yang sudah berada di kamar mandi.

"Kamu masih kecil Haekal!"

"Bialin, wlee" Haekal menjulurkan lidahnya mengejek Marvel mulai membersihkan diri.

"Udah ayo kebawah, grandma grandpa sama om Yardan pasti udah nungguin" Ucap Jo sembari menghampiri Haekal.

"Ayo" Haekal merentangkan kedua tangannya. Lalu Jo mengangkat tubuh yang sudah mulai berat itu dan membawanya menuju meja makan.

Daddy JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang