Bab 09

271 25 1
                                    

Haiii...🙌🏻🙌🏻

pa kabar semua🙌🏻🙌🏻













HAPPY READING 🌷


















Setelah dari toko eskrim, Yardan membawa Haekal dan Marvel menuju toko kue. Banyak sekali jajaran kue cantik yang menggugah selera.

Sedari awal masuki toko, mata Haekal dan juga Mervel penuh binar menatap setiap kue yang berada dirak dan interior toko yang cantik.

"Wahhh... Om mau beli kue untuk siapa?" Tanya Marvel yang menggandeng tangan kanan Yardan.

"Buat bapak mu ndol"

"Daddy?" Tanya Haekal yang tak mengerti maksud dari kata 'bapak'. Posisi Haekal saat ini tengah digendong oleh Yardan. Ia malas kalau harus menggandeng dua tuyul yang merepotkan ini, menurutnya.

"Iye, daddy mu" Ketiganya sembari melihat lihat kue yang sekiranya cocok dan disukai oleh Jo.

"Om jelek. Kue tu..." Haekal menunjuk kearah kue coklat yang diatasnya terdapat tiga gambar beruang, dengan satu beruang besar ditengah dan dua beruang kecil dikanan dan kirinya.

Yardan mendekati kue yang Haekal tunjuk.

"Ini aja om" Ucap Marvel yang setuju dengan pendapat adiknya.

Yardan tampak berfikir sembari menatap kueh beruang tersebut. Hingga datanglah salah seorang pekerja disana.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanyanya dengan ramah.

"Ah ini, saya mau cari kue ulang tahun" Jawab Yardan dengan ramah juga.

•••

Yardan, Marvel dan juga Haekal kini berada dalam perjalanan pulang. Di dalam mobil, Marvel dengan tenang menatap kearah keluar jendela mobil yang menampilkan bangunan bangunan tinggi yang membuatnya tertarik, sedangkan Haekal bernyanyi kecil sembari menggoyangkan badannya kekanan dan kekiri mengikuti irama lagu yang tengah ia nyanyikan.

Yardan yang tengah mengemudikan mobil itu, melirik kearah Haekal yang asik bernyanyi dengan senyum manis dan wajah cerianya. Melihat itu, membuat hati Yardan menghangat. Apakah ini saat nya ia untuk mencari pendamping hidup?

Ketika tengah fokus menyetir, Yardan teringat satu hal yang harus ia katakan pada anak dari temannya itu.

"Eh ya Vel, Kal"

Mendengar nama mereka di sebut, keduanya pun menoleh secara bersamaan kearah Yardan yang sibuk mengemudi.

"Iya om?"

"Jangan cerita ke Daddy lo kalo kita habis beli kue ulang tahun untuk dia" Ucap Yardan memperingatkan. Keduanya mengangguk dengan yakin. Namun Yardan tak yakin.

Anak anak kecil sering sekali bercerita tentang hari yang mereka jalani, terlebih hal itu berkaitan dengan diri mereka sendiri ataupun orang yang mereka sayangi. Namun Yardan harus mencoba untuk percaya.

Kini ketiganya sampai dihalaman rumah Jonathan.

"Eh mobil siapa itu?" Tanya Yardan pada Marvel ketika melihat sebuah mobil merah terparkir dihalaman rumah Jo.

Itu bukan mobil milik Jo.

Marvel memperhatikan dengan saksama mobil tersebut. Ia sendiri pun tampak asing dengan mobil itu. Karena tak kunjung dapat jawaban, Yardan akhinya turun dari mobil dengan Haekal yang berada di gendongan, diikuti dengan Marvel.

Ketiganya memasuki rumah milik Jo tersebut dan berjalan menuju dapur untuk menaruh kue yang mereka beli tadi.

Ketiganya terkejut ketika mendapati seorang perempuan lanjut usia yang masih tampak sedikit muda sedang sibuk membuat kue disana.

Daddy JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang