Bab 12

178 17 0
                                    

hallow🙌🏻🌷










HAPPY READING💐















Ting tong!

Suara bel rumah berbunyi, menganggu kegiatan bunda yang tengah bersantai diruang keluarga sembari menonton tv.

Tak baik membuat tamu menunggu, bunda segera bangkit dan berjalan menuju pintu utama rumah kediaman Jonathan.

Ketika pintu terbuka, terlihat seorang pria lanjut usia yang mengenakan jas formal. Pria itu tersenyum yang di sambut pelukkan hangat oleh bunda.

"Kenapa kamu gak langsung masuk aja mas?" Tanya Bunda pada pria bernama Arjuna, lebih tepatnya suami Nakia, ayah Jonathan.

"Gak sopan asal masuk rumah orang" Jawab Arjuna yang membalas pelukkan sembari mencium kening istrinya lembut.

Bunda terkekeh, meskipun usia mereka yang bisa dibilang tidak lagi muda, namun kasih sayang yang keduanya tumpah untuk satu sama lain tidak pernah terlekang orang umur. Mereka masih sama haromis, serta romantis bagai pasangan muda lainnya.

"Yaudah kalo gitu, ayo masuk. Aku buatkan kopi hangat" Ucap bunda sembari berjalan menuju dapur.

Sedangkan Arjuna, papa Jonathan, lebih memilih untuk membuka jasnya, menaruhnya di sandaran sofa, lalu mendudukkan tubuhnya yang lelah pada sofa empuk rumah Jo.

Papa melihat ke sekeliling rumah Jo yang berukuran cukup besar. Rumah ini adalah hasil jeri payah Jo sendiri. Hasil dari keringat yang telah ia keluarkan demi keluarga tercinta nya. Papa tersenyum bangga dengan putra nya itu.

"Nih kopi nya" Ucap bunda sembari menaruh gelas yang berisikan kopi panas keatas meja, lalu duduk tepat disebelah papa.

"Ini rumah hasil kerja Jo sendiri?" Tanya papa seakan tak percaya.

"Iyalah! Kamu jarang banget kesini, hampir gak pernah. Kaya gak punya anak aja" Sindir bunda yang membuat papa terkekeh kecil.

"Bukan gitu sayang, mas kan kerja juga buat kamu sama Jo. Mas sibuk ngurus dua perusahaan sebelum nanti nya perusahaan yang Jo kelola sekarang jadi miliknya seutuhnya" Jelas papa yang mendapat deheman singkat dari bunda.

Papa tersenyum kecil melihat istrinya itu, "Jo sama anaknya mana?" Tanya papa ketika tidak melihat kehadiran mereka.

"Lagi jalan jalan. Haekal minta dibelikan boneka beruang lagi" Jawab bunda dengan bersandar dibahu suaminya.

"Haekal suka banget sama beruang. Mas udah belikan mainan buat Haekal sama Marvel, mainannya ada di mobil. Karenanya orangnya gak ada, biarin dulu aja lah mainannya dimobil" Ucap papa yang mendapat anggukan dari bunda.

"Sekarang mas mau manja dulu sama istri mas yang cantik ini" Papa mencubit hidung mancung bunda dengan gemas.

"Apaan sih! Kaya anak muda aja" Bunda menahan malu.

"Emangnya yang boleh mesra-mesraan dan manja-manjaan itu anak muda doang, hum?" Papa mencubit pipi bunda dengan gemas, membuat sang empunya tersenyum.

"Iyalah, kan harus inget umur"

"Mau tua ataupun muda, bermesraan sama istri sendiri itu hal yang baik. Kita harus mempertahankan keharmonisan dan kedekatan keluarga sayang...." Lagi, papa mencubit hidung bunda hingga membuat bunda meringis dan menjauhkan tangan papa dari wajahnya.

"Iyaa deh iyaa"

"Kok gitu jawabannya hum? Gak mau mesra-mesraan sama mas ya?" Papa menggelitiki pinggang bunda, membuat bunda tertawa dan mencoba menjauhkan tangan papa dari pinggangnya.

Daddy JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang