Bab 13

316 27 0
                                    

Haii semuaa 🙌🏻













HAPPY READING🌷












Seminggu setelah dimana papa Jo mengatakan untuk menjodohkan dirinya dengan anak kenalan dari kedua orang tuanya. Kini ketiganya tengah berada di sebuah restoran yang berada di kota.

"Jo, bunda gak mau maksa kamu. Kalau kamu merasa nantinya 'dia' gak cocok buat kamu dan juga anak kamu. Kamu bilang sama bunda biar bunda yakinkan papa untuk membatalkan perjodohan ini" Ucap bunda sembari mengusap pundak Jo.

Jo mengangguk, "Iya bunda, semoga dia wanita yang baik" Ucap Jo dengan kalimat penuh doa disana.

Tak lama kemudian, sepasang orang tua dan seorang wanita cantik datang menghampiri meja mereka.

Papa dan bunda yang melihat kedatangan teman keduanya itu pun segera beranjak dari tempat duduk. Saling berjabatan tangan adalah hal yang mereka lakukan.

"Silahkan duduk" Ucap bunda dengan sopan.

Kedua orang tua dan seorang wanita cantik yang tak dikenali oleh Jo itu duduk saling berhadapan. Wanita cantik itu duduk tepat dihadapan Jo. Wanita itu tersenyum manis sebagai sapaan pada Jo.

Jo balas tersenyum singkat.

Wanita cantik itu mengenakan riasan wajah simple namun terkesan manis dan feminim, ia juga memakai dress selutut yang berlengan panjang berwarna pink sweet, rambut hitamnya yang tergerai panjang serta cepitan bunga berwarna pink di kepala nya. Jangan lupakan kalung bergantungan bulan sabit yang terpatri indah dilehernya itu.

Dalam hati Jo berdecak kagum, namun tetap saja, kecantikan wanita didepannya tidak bisa mengalahkan kecantikan mendingan istrinya, Raya.

"Ah ya. Ini anak kedua saya, Jonathan. Jo, ini om Dero" Ucap papa memperkenalkan keduanya.

Jo dan om Dero saling berjabat tangan dengan senyuman dikedua bibir mereka.

"Jo. Ini anak saya, Calia namanya" Kini bergantian om Dero yang memperkenalkan anaknya. Om Dero tersenyum sembari menoleh pada anaknya.

Wanita cantik yang bernama Calia itu mengulurkan tangannya, yang di sambut dengan uluran tangan dari Jo.

"Calia"

"Jonathan"

Setelah perkenalan singkat itu. Kini meja mereka dipenuhi dengan berbagai cerita. Papa dan om Dero yang sibuk membahas pekerjaan, bunda dan istri om Dero yang sibuk berceloteh tentang keluarga mereka masing masing, berbeda dengan Jo dan Calia. Keduanya hanya diam, sesekali Calia yang melirik pada Jo yang sibuk bermain handphone.

"Jo. Kamu ini malah main hp bukannya ngobrol sama Calia" Tegur bunda yang melihat kelakuan anaknya.

"Jo lagi chatan sama Yardan. Buat nanya keadaan anak anak, liat deh ma." Jo memperlihatkan foto yang Yardan kirimkan pada bundanya. Yaitu foto Haekal dan Marvel yang tengah menonton kartun Marsha and the bear. Kartun kesukaan Haekal. Terlihat keduanya tengah saling bersandar satu sama lain dengan ekspresi serius membuat siapa saja yang melihatnya pasti bergumam gemas.

"Ya ampun gemes banget cucu bunda"

"Anak siapa dulu dong?" Jo berbangga diri membuat bunda menatap datar Jo.

"Ish kamu ini! Udah sana ngobrol sama Calia!"

"Nanti aja habis makan malam"



~~~•~~~



S

etelah acara makan malam antara kedua keluarga itu. Kini Jo dan Calia tengah berada di taman halaman restoran. Terdapat banyak kursi panjang disana, dengan hiasan lampu yang tergantung disetiap sudutnya. Jangan lupakan bunga dan pohon yang mempercantik taman restoran.

Daddy JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang