2. JATUH CINTA?
Suasana Bandung malam hari, menjadi favorit banyak orang. Sagara Asia, laki-laki itu berdiam diri di kamarnya. Menatap layar laptop yang sengaja ia hidupkan, menampilkan banyak sekali kosakata yang memusingkan baginya.
"Ck, sialan," umpatnya. Rasa suntuk tak bisa lagi ia hindari. Laki-laki itu memutuskan untuk keluar sejenak ke arah balkon kamar, menatap langit malam waktu itu. Semilir angin membuat matanya sedikit berkedip.
"Kota baru, tanpa kamu, Al," monolognya. "Sama saja, sepi."
"Tidak ada kisah indah yang bisa gue jalani lagi," lanjutnya. "Hambar, Al."
Kepala Sagara menengadah keatas, terlihat banyak bintang berkelap-kelip seolah menyampaikan sesuatu padanya. "Diantara banyaknya bintang itu-"
"Ekhem," celetuk Dafa mengagetkannya dari belakang. Sagara menelan salivanya kasar. Laki-laki yang notabenya adalah sahabatnya itu memang selalu menguras kesabarannya.
"Mau apa lo?" tanya Sagara. "Gue mau sendiri. Ngapain lo ke kamar gue?"
"Mau gue, tidur di kamar lo malam ini, biar lo gak sendiri," jawab Dafa.
"Gunanya lo punya kamar apa?" tanya Sagara.
"Ya gak papa," jawab enteng Dafa. "Lagian ngapain sih sendiri-sendiri. Rugii dongg!!"
Sagara berdecak. "Gue lagi gak mau diganggu."
"Gue mau ganggu," jawab cepat Dafa.
"Anjing," umpat Sagara. Dafa terkekeh pelan, kali ini ia berhasil untuk menemani Sagara dari sepi nya malam. "Diem di dalem kamar! Gak usah ikut ke balkon!"
Dafa yang semula ingin melangkahkan kakinya, kini terhenti. Lelaki itu lebih memilih untuk menuruti permintaan Sagara. Dafa merebahkan dirinya di kasur, seraya menatap langit kamar yang identik dengan warna abu.
"Ada cewe yang deketin lo kan? Nurra kan?" tanya Dafa dari dalam kamar. "Yang kemarin lo tolak mentah-mentah perhatian dia?"
Beberapa pertanyaan yang terlontar itu membuat Sagara menoleh ke arah Dafa, terlihat ekspresi serius muncul. Tapi tak ada jawaban, membuat Dafa harus mengurungkan niatnya untuk menuruti permintaan Sagara. Laki-laki itu melangkah keluar menuju balkon. "Bener kan? Gak asik banget lo gak cerita sama gue."
"Tau dari mana lo?"
"Satu univ pun tau, Gar," kata Dafa. "Rame tuh di base."
Sagara mengerutkan keningnya, tak paham. Laki-laki itu terus memutar kejadian dimana Nurra berinisiatif mendekatinya. "Emang ada yang salah?"
Dafa menghembuskan napas berat. "Nurra itu inceran satu kampus, dia cantik, prestasi, baik, anak orang kaya. Ya sekarang, lo jadi omongan satu kampus, karena udah nolak mentah-mentah perempuan itu."
"Ya hebat dong berarti gue?" tanya Sagara.
"Kok bisa?"
"Ya diantara yang lain ngincer Nurra, gue malah nolak Nurra."
Dafa berdecak. "GAK GITU KONSEPNYA SIALAN!!" umpatnya. "Gini deh, gue tanya sama lo. Apa yang buat lo nolak Nurra?"
"Gak usah tanya ke gue, lo udah tau jawabannya apa."
***
INTI BEATLES
Kenan Emilio Grissham
[ Apa kabar lo semua? Udah jadi orang sibuk semua nih ceritanya? ]
Aileen Sekar Paramita

KAMU SEDANG MEMBACA
SAGARA ASIA
Teen Fiction"Ikuti alur semesta ya? Aku pamit." - Alethea Ratu Dareen Kisah ini tentang sebuah kehidupan yang terus berjalan walaupun telah dibanting beribu kali. Jiwa, fisik, raga, hati melebur bersama. Banyak fase yang kita hadapi setelah menghadapi kehilan...