𝟑. 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲?

14.6K 693 2
                                    

▶ʟᴇʙɪʜ ʙᴀɪᴋ ᴘᴜɴʏᴀ ᴋᴇɴᴀɴɢᴀɴ ᴡᴀʟᴀᴜᴘᴜɴ ʙᴜʀᴜᴋ ᴅᴀʀɪᴘᴀᴅᴀ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴘᴇʀɴᴀʜ ᴍᴇɴɢᴀʟᴀᴍɪɴʏᴀ sᴀᴍᴀ sᴇᴋᴀʟɪ༆
ʙʏ:ᴢᴇᴘʜʏʀ

𝐉𝐫𝐞𝐧𝐠𝐠𝐠....

Cahaya dari pintu yang Fariz masuki sangat menyilaukan lalu menghilang dengan sendirinya setelah fariz keluar dari sana, fariz atau sekarang kita sebut jean kembali terbangun dan merasakan pening di kepalanya.

Ughh...

Jean mendudukkan dirinya dan melihat mencari tahu jika ia sekarang sedang berada dimana, ternyata masih dirumah sakit.

Seseorang masuk dan kaget melihatnya yang sudah tersadar.

"Den, anda tidak apa-apa?, apakah masih ada yang sakit. Biar bibi panggilin dokter yh", saat bibi itu hendak berdiri tangan jean yang masih lemah segera mencegatnya.

"Ga ush bi, gue udh gapapa, kalo boleh bibi ambilin minum aja bi, fa- jean haus"

"Oh iya den, tunggu bentar bibi ambilin"

Se kepergian bibinya atau asistent di rumahnya itu, jean kembali memegang kepalanya yang terasa semakin pusing, benar saja ingatan-ingatan jean yang dulu mulai masuk ke dalam kepalanya, jean terdiam melihat potongan-potongan ingatan masa lalu jean. Ternyata seperti ini kehidupan yang dia jalani, pantas saja dia tidak ingin hidup kembali, melihat ingatan pahit itu hati jean ikut merasa sakit.

"Ini den minumnya"

"Iya bi makasih"

"Udah berapa lama gue disini bi?"

"Awalnya aden udah koma selama satu minggu, lalu pas tuan besar datang kemarin aden gak sadar lagi 2 hari" jelasnya

"Ohh" jean menganggukkan kepalanya paham.

Dokter yang merawat jean datang lalu memeriksa kondisinya, sekarang.

"Baiklah tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, anda sudah diperbolehkan pulang besok, tapi jangan lupa untuk tetap meminum obat yang saya resepkan dirumah dan jangan terlalu banyak beraktivitas yang melelahkan dulu, banyak-banyaklah beristirahat sampai kamu benar-benar pulih ya, saya permisi nak jean"

Jean hanya mengangguk mengerti, dipikir-pikir berarti om om yang waktu itu kesini adalah ayahnya?

"Oh ya bi, gk ada keluarga lain yang jengukin jean gitu?"

Assisten nya terdiam mendengar gaya bicara jean yang lebih lembut dan berbeda.

"Waktu it-"

"Ah selain ayah gue" potong jean

"Aa.. tadi den daniel dateng kesini gk tau dari kapan, pas bibi dateng dia pamit pulang dan nitipin den jean ke bibi" cerita asisten nya itu

Jean hanya manggut-manggut, dia berfikir. Ternyata masih ada yang peduli padanya, tapi benarkah itu?




𝐁𝐞𝐬𝐨𝐤,..

Hari ini.. Jean sudah diperbolehkan pulang, miris sekali nasibnya dia kira para abangnya akan menjemput dan membawanya pulang Ternyata 'TIDAK' hanya bodyguard, sopir, dan bibi asistennnya lh yang menemaninya, lagipula apa yang dia harapkan pada keluarga itu apalagi setelah tau karna melihat kenangan menyakitkan dari jean asli.

Setelah menghabiskan waktu perjalanan 1 jam lebih mereka sampai di kediaman keluarga Laughton, mobil Lamborghini yang ditempati jean memasuki pekarangan rumah bak istana itu, setelah memarkirkan mobilnya para bodyguard yang ada di pekarangan rumah itu pun menghampiri dan membukakakan pintu mobil untuk tuan mudanya.

𝐂𝐎𝐍𝐅𝐔𝐒𝐄𝐃 (𝐁𝐋) On Going..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang