𝟑𝟎.

3.4K 218 2
                                    

"Ayo kekelas, sebelum guru mapel terakhir masuk" ujar shaka.

"Hemm ayo"

Jean melihat kembali ke tempat asher tadi berada, tapi asher sudah menghilang dari sana.

Lalu menyusul cepat teman-temannya, berjalan kembali ke kelas.

****

Jean tidak melihat asher pulang sekolah, tapi motornya masih ada, ingin menunggu tapi alasan apa yang harus dikatakannya pada teman-temannya, jadi jean pulang saja kerumahnya.

Selesai mandi jean memeriksa hp nya siapa tau asher menghubunginya, ternyata tidak. Asher tidak menghubungi ataupun mengchatnya sama sekali.

"Masa sih" lirih jean.

Ia termenung, apa asher sudah tidak menyukainya lagi? Apa ini hanya perasaaan nya yang sementara? Apa dia sudah bosan denganku? Apa dia sudah kembali lurus dan mencintai gadis lain?

Jean overthinking sendiri, dan memutuskan untuk menelfon nya.

"Ash"

"Hemm?"

"Kamu lagi dimana sekarang?"

"..... Dirumah! Kenapa?" Asher menjawab sambil memutar-mutar pisau lipat ditangannya.

"Aaa tidak, aku hanya ingin tahu kenapa kamu pulang terlambat tadi"

"Aku masih memiliki urusan"

"Ohh, kalau begitu akan kututup telfonnya"

"Hemm"

Tuut, tuut..

Rasanya ada yang kurang, jean jadi merindukan asher yang sering mengusiknya, ini aneh.

──────

Asher memasukkan kembali handphonenya kedalam saku celana setelah menjawab telfon jean, lalu berdiri dari kursi yang ia duduki.

"Cukup"

Anak buahnya menghentikan aksinya yang sedang memukuli seorang pemuda yang sudah tergeletak dilantai tidak berdaya.

"Akh, Hah hah shhh, L-lu si-siapa, kenapa ngelakuin ini semua sama gue?"

Dia tidak bisa melihat karena tangannya yang diikat kebelakang dan matanya yang ditutup dengan karung.

"Lu nanya siapa gua heuh?" Asher mendekati pria itu dan merendahkan tubuhnya agar lebih dekat.

"Ini semua akibat dari sikap lancangmu ini, lancang karena sudah berani menyentuh milikku dan lancang karena secara terang-terangan ingin merebutnya dariku"

"Bukannya gua udah pernah ngasih peringatan sama lu, hm?"

"L-lu? Lu.. Orang yang memukulku waktu itu?"

"Nice, ingatan lu bagus juga, tapi kenapa peringatan yang kuberikan masih saja lu abaikan!!!?"

Asher melepas baju seragam gara, lalu menempelkan pisau lipat nya sepanjang perut gara, gara merasakan benda dingin itu menyelusuri kulitnya.

"Apa yang ingin lu lakuin!, gue udah tau siapa lu, dan akan gue kasih tau semuanya ke jean... Semua sifat busuk lu yang lu sembunyikan ini... Asher!!!" Teriak gara.

"Coba saja jika jean percaya, emang lu punya bukti?"

"Ck, kenapa pria iblis busuk kayak lu mendekati jean, enyahlah. Dia akan lebih bahagia jika bersamaku"

Mata asher membara, "masih berani lu ngomong gitu, dasar bocah ingusan" ujar asher sambil menusuk dan menggores perlahan didada gara.

"A-akhhh shh arghhh s-stop"

𝐂𝐎𝐍𝐅𝐔𝐒𝐄𝐃 (𝐁𝐋) On Going..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang