𝟏𝟏. 𝐑𝐚𝐬𝐚

7.5K 491 4
                                    

▴ᴍᴇsᴋɪᴘᴜɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ʙɪsᴀ ᴍᴇᴍʙᴀɴɢɢᴀᴋᴀɴ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ sᴇᴛɪᴅᴀᴋɴʏᴀ, ᴛɪᴅᴀᴋ ᴍᴇɴᴊᴀᴅɪ ʙᴇʙᴀɴ ᴋᴇʟᴜᴀʀɢᴀ▴
ʙʏ:ᴢᴇᴘʜʏʀ

Ceklek..

Pintu apart jean terbuka.

Yah... Jean tidak membawa Asher ke basecamp melainkan apart nya

Jean menghempaskan dengan perlahan tubuh Asher ke ranjang miliknya, tubuh Asher sedikit berat, itu karena proporsi tubuh Asher memanglah bagus.

"Tunggu bentar kak"

Asher duduk bersandar pada headboard kasur jean, jean kembali dengan membawa kotak p3k lalu duduk di samping Asher.

"Buka bajunya kak"

Asher menurut dan melepaskan kemeja hitamnya.

Tampaklah luka tusukan yang cukup dalam di perut Asher dengan banyak darah yang sudah mulai mengering, jean ngilu melihatnya dapat dibayangkan betapa sakitnya luka itu.

Jean mulai mengelap bekas darah itu dengan perlahan sampai 3 handuk basah dia habiskan untuk mengelap bekas darahnya saja, setelah dirasa bersih ia mulai meneteskan dengan alcohol/betadine.

"Shhhh" Asher menghentikan tangan jean.

"Sakit banget ya?"

"Gak terlalu" jawabnya

"Oh ya?"

Jean tambah meneteskan alcohol lebih banyak lagi.

"Shh.. Udah"

"Tadi katanya gak sakit!"

Asher hanya diam dan memperhatikan wajah Jean saja, yang sedang fokus mengobati lukanya.

"Lu lagi dikejar rentenir kak?"

"Hh? Kenapa mikir gitu?"

"Terus preman tadi siapa?, knp bisa terlibat sama mereka?"

"Gak tau"

Jean menatap mata Asher "kok gak tau! Lu gak kenal sama mereka?"

Asher menggeleng.

Saat sedang melilitkan perban pada tubuh Asher, Jean diam-diam mengagumi tubuh atletisnya itu.

Pria yang menawan,.. proporsional tubuhnya yang sempurna, kulitnya berkilauan seperti pualam dibawah sinar rembulan, tapi pria ini lebih indah dari patung manapun yang pernah jean lihat, tubuh Asher tidak memiliki seons pun lemak, semuanya hanya otot keras maskulin yang anggun, Ditambah wajahnya yang tampan dengan rahang tegas, bibir yang seksi, hidung mancung, alis tebal, mata biru yang tajam dan rambut yang lebat hitam pekat.

Tidak heran banyak yang tergila-gila padanya, meskipun sifatnya yang menakutkan untuk didekati.

Tanpa sadar Jean memandangi wajah Asher sangat lama karna memikirkan semua itu.

"Hei, hei?"

"Eh? A-apa?"

"Udah selesai?"

"Emm?" tanya Jean balik

"Udah selesai belum ngobatinnya!"

"Oh! Iya, dikit lagi"

Asher tersenyum diam-diam melihat tingah laku jean yang menurutnya lucu.

TAP

TAP

"sudah" ucap Jean sambil berdiri.

"Kakak haus kn? Biar aku ambilin minum bentar" Jean beranjak pergi ke dapur.

𝐂𝐎𝐍𝐅𝐔𝐒𝐄𝐃 (𝐁𝐋) On Going..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang