𝐏𝐚𝐫𝐭 𝟒𝟒, 𝐏𝐨𝐨𝐫

1.1K 77 10
                                    

Song recomend: "Skillet_comatose with violin intro"

Cocok buat adegan bertarungnya nanti, jgn lupa diputar! ngerasa jadi villain deh.

.
.
.
.


Jean berhasil pulang dengan selamat,

Sesampainya dirumah, dia kena ceramah sebentar oleh ayah dan kedua abangnya, bukan ceramah karena marah tapi karena mengkhawatirkannya.

Setelahnya jean naik keatas masuk kedalam kamarnya dan mandi, lalu turun untuk makan karna perutnya sudah sangat lapar! tadi pagi dia hanya makan sereal dan roti saja saat sarapan, dan tidak makan lagi setelahnya sampai malam, wajar perutnya minta diisi.

TAP,

TAP,

"Kenapa daddy ngelakuin itu?"

"Bukannya daddy tau dimana asher?" kenzy turun dari lantai atas setelah jean pergi,
{Buat yang udah lupa, dia kakak asher yang kedua ya}

"Biarkan mereka mengurus permasalahan mereka sendiri, akan terlalu mudah jika ikut campur"

"Daddy ingin mengetes nya?"

"Entahla"

"Dan kau, kenapa belum memiliki pacar?"

"Aku tidak akan berpacaran, tunggu saja Surat undangan pernikahanku nanti, dad"

"Hahaha, baiklah baiklah"

"Dad, gimana kalo aku juga gay?"

"Kenapa memangnya?"

"Jika aku dan asher gay, daddy hanya akan memiliki satu cucu dan satu pewaris"

"Kalian bisa menyewa wanita, untuk mengandung anak kalian"

"Wahh daddy, kau sungguh sangat kejam!"

"Meski itu harus! aku tidak menyukai wanita bayaran, jadi aku tidak akan melakukannya"

"Terserah kau saja"

William mengambil botol wiski kenzy, dan meneguknya habis, lalu pergi dari sana.

.

✫✫✫

.

Sepulang sekolah, jean terus berkeliling sekitar kota masih mencari dimana asher, memasuki hotel dan apartment, menanyakan apakah ada penyewa/pembeli yang bernama asher, namun sayangnya semuanya mengatakan tidak ada.

Jean sangat kalut dan stress sendiri memikirkannya, bagaimana jika asher terluka, siapa yang akan memasakkannya makanan sehat, bagaimana jika dia sakit, siapa yang akan menjaganya?

Jean terus mencoba menghubungi asher, menspamnya tapi selalu tidak ada jawaban, dimana sebenarnya dia berada?!!

Jean pasrah, tidak tahu harus mencari kemana lagi.

Lalu dia pergi menuju danau, tempat yang biasa dia kunjungi untuk menenangkan diri dan mengatur fikirannya,

"Seberapa keras aku mau nginget tentang dean dimasa lalu, kenapa tetep ga bisa!? Apa bener tempat ini dia yang ngenalin? Seberapa dekat jean yang dulu sama dia?" gumamnya sendiri.

Jean melempar-lemparkan batu ke danau itu, suara percikan air terdengar akibat lemparannya.

Setelah bosan, dia duduk bersandar di pohon, melamun.

"Gue suka ini, gue suka kesendirian ini, ini menenangkan dan bebas, gak perlu repot buat mikirin outfit jalan, gak perlu repot-repot keluar rumah, yaa! inilah hidup yang gue impikan! Bisa jadi orang kaya, gak perlu capek belajar keras, bisa beli semua yang aku mau, punya keluarga, punya banyak temen aku gak butuh apa-apa lagi selain ini, ini semua udah cukup"

𝐂𝐎𝐍𝐅𝐔𝐒𝐄𝐃 (𝐁𝐋) On Going..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang