AKC | 20

166 8 0
                                    

ALEXANDRIA : KEMBALI CINTA
"Atas Izin-Nya Kita Dipertemukan"

˖✿˖

SATU JAM YANG LALU...

"I won't give up that easily!" Dengan tekad yang masih tersisa, Doktor Shankar menatap wajah Nufa yang dibasahi darah pekat. Dia takkan sesekali berputus asa. Tidak akan. Masih ada sinar harapan untuk menyelamatkan nyawa pesakitnya.

Doktor Akila menapak mendekati rakan setugasnya. "What are you going to do, Doc? She is dead! There's nothing we can do." Ujarnya dengan rasa sesal.

"Nurse! Prepare intubation! Tilt her body and clean her blood! Charges defibrillator to 200 joules!" Arah Doktor Shankar tanpa mempedulikan Dokor Akila. Lalu dia bergerak ke troli kecemasan dan mengambil sepasang sarung tangan baru untuk digunakan.

"Doctor..."

"We try! You said to me, you believe on your God! Allah is your protector and He is the best of helpers. And do not lose hope in the mercy of Allah, for no one loses hope in Allah's mercy except those with no faith." Doktor Shankar kalihkan pandangan redup ke arah Doktor Akila.

Dia bukan muslim tapi dia percaya Tuhan yang disembah orang muslim. Dia percaya kuasa dan keagungan Allah. Ketika ini hanya Allah tempat mereka meminta pertolongan. Maka mengapa Doktor Akila tidak mahu berusaha dan berputus asa di saat perjuangan belum selesai?

"Yes. I believe in Allah. Allah is owner of all conditions and nothing is beyond His ability. Nothing is impossible to give strength, hope and a second chance in life." Balas Doktor Akila yakin. Di sisi lain dia agak kagum dengan Doktor Shankar yang masih ingat akan kata-katanya suatu ketika dahulu.

"Then, in this moment i believe in your God too." Senyum terukir di bibir Doktor Shankar sebelum dia kembali mendekati katil Nufa.

"Defibrillator charges to 200 joules!" Lapor jururawat.

"Ready to monitor ventricular fibrillation!" Pesan Doktor Shankar kepada jururawat lain. Dia mengambil tempat di sisi kiri Nufa. Darah yang mengotori wajah wanita itu sudah dibersihkan oleh dua orang jururawat tadi.

Doktor Akila bergerak ke troli kecemasan lalu dia turut menyarungkan sepasang sarung tangan. Dia mengambil tempat di sisi kanan katil Nufa. Bersedia melakukan apa yang akan diarahkan oleh Doktor Shankar.

"Bismillahirrahmanirrahim." Lafaznya perlahan.

Tanpa membuang masa Doktor Shankar melakukan teknik manual chest compression sekali lagi. Dada Nufa diberikan tekanan beberapa kali.

"One!"

"Two!"

"Three!"

"Four!"

"Five!"

"Six!"

"Seven!"

"Eight!"

"Nine!"

Kembali Cinta | OGWhere stories live. Discover now