ᴊᴜꜱᴛ ᴀ ʀᴇᴘʟᴀᴄᴇᴍᴇɴᴛ

Epilog

Beberapa bulan kemudian, seorang bayi mungil berjenis kelamin laki-laki lahir. Saat mengetahui jenis kelaminnya, Sana teringat kepada Hyewon, putranya yang lebih lemah dan meninggal sesaat setelah di lahirkan.

Tapi Tzuyu menyakinkannya bahwa mereka akan baik-baik saja. Mereka memang baik-baik saja. Tzuyu sudah berjanji akan menjaga Sana, dan apapun yang terjadi, ia akan memastikan Sana dan anak mereka selamat.

"Pipinya lucu." Minju yang sejak tadi tidak berhenti menatap takjub adiknya tersenyum begitu lebar.

Jika Minju terlihat seperti Sana, maka adiknya lebih mirip dengan ayahnya. Mereka memberinya nama Chou Hyunjae.

Tzuyu sangat mensyukuri apa yang sudah ia miliki saat ini. ia teringat dengan berbagai kata bijak dari Abi Azka. Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat. Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga. Karena jalan terindah dari kehidupan adalah mensyukuri apa yang telah kita jalani setiap hari, tanpa ada penyesalan diri. Dan juga karena bahagia bukan milik dia yang hebat dalam segalanya, namun dia yang mampu temukan hal sederhana dalam hidupnya.

Hanya melihat senyum istrinya, tawa anak-anaknya, sudah mampu membuat Tzuyu bahagia. Hal sederhana itu mampu mengukir senyum yang mendalam di wajahnya.

Kebahagiaan tidak akan pernah sampai kepada mereka yang gagal menghargai apa yang sudah mereka miliki. Tzuyu pernah merasakan hidup tanpa Sana selama bertahun-tahun, rasanya bahkan seperti di neraka. Dan kini ia mendapatkan kesempatan kedua. Tzuyu tahu ia harus menghargai dan menjaga apa yang menjadi miliknya kini dengan lebih hati-hati.

Jangan buang waktu, tenaga dan pikiran untuk hal yang sia-sia. Berfokuslah pada hal yang menjadikan dirimu bernilai. Berubahlah ketika kamu masih punya waktu, karena mungkin akan tiba saat dimana kamu ingin berubah, waktu tak lagi ada.

Karena ketika kesempatan itu datang, upayakan yang terbaik. Karena mungkin, kesempatan selanjutnya tidak akan lagi datang menghampiri dalam waktu dekat.

Waktu akan terus berjalan, maka belajarlah dari masa lalu, bersiaplah untuk masa depan dan berikan yang terbaik untuk hidupmu hari ini.

Tzuyu banyak belajar dari hidupnya. Mengajarkannya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Mengajarkannya untuk menjadi suami yang lebih baik untuk istrinya dan ayah yang baik untuk anak-anaknya.

Karena hidup hanya berjalan satu kali. Dan apa yang telah terjadi, tidak akan pernah terulang lagi.

Begitupun dengan Sana. Sana berjanji akan menjadi istri dan ibu yang lebih baik untuk suami dan anak-anaknya. Karena kini ia tahu, ia bukanlah pemeran pengganti. Ia adalah pemeran utama cerita ini. Ia tidak pernah benar-benar menjadi seorang pengganti sementara untuk kisah ini.

And

*****