BAB 1

166 14 43
                                        

Sesuatu mengejutkanku, membangunkanku secara spontan dan memberiku efek amnesia 30 detik di mana aku tidak mengingat apa yang baru saja aku impikan dan tidak memikirkan apa yang baru saja aku impikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesuatu mengejutkanku, membangunkanku secara spontan dan memberiku efek amnesia 30 detik di mana aku tidak mengingat apa yang baru saja aku impikan dan tidak memikirkan apa yang baru saja aku impikan.


Posisiku terduduk di atas kasur, dengan tangan kanan yang bertumpu di atas lutut kakiku yang menekuk ke atas. Jari-jariku menyusuri akar rambut—reaksi alami ketika aku merasa telah melupakan sesuatu.

Dan ingatan itu kudapatkan pada detik-detik kesadaranku bahwa yang tampak di depan mata ialah kamar asing, rapi dan mewah.

Tembok kamarku seharusnya memiliki banyak poster Optimus Prime dan Megatron, alih-alih stiker pinkeu-pinkeu berpita. Komik preloved dengan sampul sobek seharusnya yang menghuni rak, bukan action figure Sailor Moon dan kawan-kawannya.

Lalu, oh ya Tuhan, keberadaan kucing garong di bawah meja belajar membuktikan keanehan yang ada.

"Mimpi sinting!" Aku kontan berseru, beranjak dari tempat tidur untuk menghampiri cermin sampai tersandung-sandung.

Seharusnya aku berteriak, ketika yang memandang balik ke arahku di dalam cermin ialah gadis cantik yang belum lama ini menemuiku, menawariku sesuatu yang konyol dan tidak masuk akal. Namun, situasi ini membuat otakku melamban, sehingga aku terdiam beku.

"Yahoo!" Aku bergerak, mengarahkan jari membentuk tembakan ke arah cermin.

Bayanganku—bukan, bayangan gadis misterius itu mengikuti gerakanku, begitu halus, seolah-olah ... seolah-olah ... aku berada di dalam raganya.

Aku tertawa, yang tidak benar-benar tertawa. "Yang benar aja!"

Membalik tubuhku dan bertolak pinggang, aku mulai memikirkan sesuatu yang lebih dalam. Semacam, apa yang terjadi?

Apakah di dalam mimpiku itu jawabannya?

Apakah ada penjelasan lain agar aku memiliki alasan untuk tidak memercayai keanehan ini begitu saja?

Mungkin seperti, mimpi itu adalah mimpi di dalam mimpiku saat ini. Berarti aku masih mimpi. Jadi, aku memutuskan untuk tidur lagi. Namun, begitu mataku terpejam, aku tertawa lagi. Sungguh merasa konyol dengan apa yang terjadi, dan aku menghabiskan beberapa menit (menit yang terasa begitu lama) untuk kembali terlelap tapi tidak bisa.

Saat aku mengecek jam weker di nakas, waktu menunjukkan pukul setengah dua, dan perkiraanku, tadi aku terbangun jam 12. Waktu yang cocok untuk hal-hal aneh terjadi.

"Apa ya...." Aku bergumam.

Mencoba mengobrak-abrik berkas ingatanku yang menyimpan pengetahuan-pengetahuan yang ada di seluruh dunia, yang mungkin memiliki jawaban mengenai keanehan yang terjadi padaku. Namun, berkas itu tidak ada. Otakku yang bodoh ini hanya menyimpan ingatan jumlah hutang Moe padaku.

"Lucid dream?"

Teori rendahan paling brilian yang dihasilkan oleh otak bodohku membuatku cengegesan.

Why Do I Do This? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang