Prolog

3K 121 49
                                    

Hai semuanya👋👋👋.
Ketemu lagi sama aku. Semoga kalian gak bosan ya baca ceritaku. Masih semangat kan menjalani ibadah puasanya. Semangat besok terakhir 🤗

Kali ini aku bawa cerita angsat untuk kalian nih😆😁
Maaf ya kalau gak ngefeel hehehe
Selamat membaca😘😘😘

💔

Win's pov

Ini adalah kisahku bersama dengan suamiku, Bright Vachirawit Chivaaree.

Kami menikah bukan karena atas dasar cinta melainkan berawal dari sebuah perjodohan.

Aku dulu hanya tinggal bersama ayahku karena mamaku sudah lama meninggal ketika aku masih duduk dibangku sekolah dasar. Ayahku sering sakit-sakitan.

Aku tinggal di sebuah rumah minimalis berlantai dua yang berada di ibu kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tinggal di sebuah rumah minimalis berlantai dua yang berada di ibu kota. Hingga suatu hari ayahku benar-benar kritis dan memintaku untuk mendatangkan sahabatnya ke rumah sakit.

Setelah sahabat ayah datang. Aku terkejut ketika ayah menitipkan aku kepada anak mereka yang notabenenya sama-sama seorang laki-laki. Ayah meminta supaya aku mau menikah dengan anak mereka yang bahkan aku belum tahu bagaimana bentukannya.

Aku awalnya berat sekali menerima amanah dari ayah itu. Bagaimanapun aku harus bisa mencari kebahagiaan aku sendiri, namun aku tak boleh egois dan harus mementingkan perasaan ayah juga.

Akhirnya dengan berat hati aku menerima permohonan ayah dan menikah dengan orang pilihan ayah karena aku mengira orang pilihan ayah adalah orang yang tepat untuk masa depanku nanti.

Pernikahan aku dan anak sahabat ayahku digelar sederhana karena memang aku tidak terlalu suka kemewahan. Namanya Bright. Aku terkejut ketika pertama kali melihatnya. Wajahnya begitu tampan dan kebulean. Namun sayang, wajahnya begitu kaku dan dingin hingga membuat aku merinding seketika.

Setelah menikah, Tak ada yang berbeda dari kami. Kami seperti orang asing yang tinggal bersama padahal di satu sisi kami sudah sah sebagai sepasang suami. Awalnya kami tinggal di rumah ayah karena aku juga harus mengurus ayah.

Setelah 1 bulan usia pernikahan kami, ayahku meninggal. Aku benar-benar hancur ketika melihat ayahku pergi untuk selama-lamanya. Selama ada ayah, mas bright selalu bersikap baik kepada aku. Ya.. Aku memanggilnya mas karena usia dia 5 tahun lebih tua daripada aku dan juga dia adalah suamiku.

Kepergian ayah membuat luka lamaku kembali terbuka dimana aku dulu kehilangan mama ketika aku masih sangat membutuhkan kasih sayangnya. Sejak saat itu, ayah selalu ada untuk aku dan selalu bisa mengambil peran mama dengan baik.

Ayah sudah pergi meninggalkan aku untuk selamanya dan kini aku tidak punya penopang hidup lagi. Aku hanya punya suamiku, bahkan suami yang belum jelas apakah dia bisa menjaga dan melindungiku dengan baik seperti yang ayah lakukan selama ini.

Ayah... Anak ayah sendirian meskipun sudah menikah tak akan menjamin jika aku bisa sebahagia ketika bersama ayah.

Pemakaman ayah selesai, mas bright membawa aku untuk tinggal dengannya di apartemen yang dia tinggali selama bekerja karena beliau sudah tidak tinggal bersama orangtuanya lagi semenjak memegang perusahaan sendiri.

Tinggal berdua dengannya di apartemen apakah ini jalan yang terbaik untuk aku. Supaya aku bisa tidak selalu kepikiran soal kenanganku dengan ayah di rumah ini. Akankah aku bahagia bersamanya atau justru sebaliknya???












TBC

Blood Sweat and Tears [Brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang