Blood Sweat and Tears [Brightwin]

BW 15

📍 Di siang hari di perusahaan papa bright

Papa bright saat ini sedang disibukkan dengan beberapa aspek yang harus disiapkan untuk rapat yang akan dilaksanakan besok pagi. Rapat ini terbilang penting jadi harus dipersiapkan mulai dari sekarang.

Tangannya berhenti ketika tak menemukan salah satu dokumen yang dicarinya. Papa bright mencoba mengingat dimana letak dokumen itu berada. Setelah mengingatnya, beliau menghubungi bumi yang merupakan sekretarisnya untuk datang ke dalam ruangannya.

Tak lama sosok bumi pun muncul di hadapan papa bright dengan sedikit tergesa-gesa karena baru saja dia datang dari kantin kantor yang terletak dibawah.

"Ada apa bapak memanggil saya kesini? Apa ada yang perlu saya revisi pak?"

"Tidak bumi. Ini cuma ada salah satu berkas yang sepertinya berada di kantor bright. Itu data saham perusahaan yang sudah di acc bright juga. Tolong kamu datang ke kantor bright lalu ambil berkasnya ya karena itu juga dokumen penting yang akan kita gunakan untuk rapat besok"

"Baik pak"

Bumi segera bergegas menuju kekantor bright dengan mobilnya. Meskipun tak terlalu jauh namun cuaca yang panas membuat bumi lebih baik menggunakan mobil supaya tidak kepanasan.

Sesampainya di kantor bright, bumi menyusuri Koridor lalu naik lift untuk menuju keruangan bright yang terletak dilantai 5.

Pintu lift terbuka, lalu bumi segera menuju keruangan bright yang berada di ujung sebelah kanan. Tanpa permisi bumi membuka pintu ruangan bright dan sangat terkejut melihat pemandangan didepannya.

Dimana sang sahabat itu sedang bermesraan dengan seorang wanita yang bahkan bumi pun tak tahu dia siapa. Wanita itu tampak asing bagi bumi. Posisi mereka saat ini bright yang duduk di kursi dan wanita itu yang berada di pangkuannya.

Kepala wanita itu disandarkan pada dada bidang bright. Bahkan mengecupi dada bright yang kini terbuka karena kancingnya yang terlepas 3 akibat ulah sang wanita itu.

Bumi sampai membeku ditempat menyaksikan itu semua. Bagaimana bisa sahabatnya itu berbuat seperti itu di kantor apalagi dirinya sudah menikah.

"Sorry gue ganggu. Gue per.. Permisi"

"Tunggu bum"

Bright segera menyingkirkan kekasihnya itu lalu kembali mengancingkan kemejanya dan menyuruh kekasihnya itu untuk keluar terlebih dahulu.

Setelah melihat kekasihnya sudah menjauh, bright meminta bumi untuk duduk dan menanyakan perihal kedatangannya yang secara tiba-tiba.

"Ada apa bum?"

"Gue disuruh bokap lo buat ambil dokumen"

"Dokumen apaan?"