BW 36

983 62 10
                                    

Sekitar jam 6 pagi bright sudah sampai didepan rumahnya. Dia datang terlampau pagi karena terlalu bersemangat untuk mengecek bayinya pagi ini.

Bright masuk ke rumahnya yang masih tampak sepi mungkin semua orang masih tertidur. Dia kemudian duduk bersantai diruang keluarga sambil menunggu orangtuanya bangun ataupun win yang bangun.

Didalam rumah hanya ada para maid yang mondar mandir melakukan pekerjaan mereka setiap pagi seperti biasanya.

"Bright"

Mama bright bahkan terheran melihat anaknya datang sepagi ini dengan keadaan yang sudah rapi. Beliau saja masih bangun tidur.

"Selamat pagi ma"

"Kenapa kamu pagi banget bright

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu pagi banget bright. Tumben jam segini udah bangun"

"Kan bright mau ajak menantu mama keluar dan cek bayi bright ma"

"Ya ya terserah kamu. Cuma mama pesan jangan sakiti dia lagi ya"

"Iya ma, bright udah tobat kok"

"Baiklah"

Bright kemudian celingak celinguk seperti sedang mencari sesuatu. Mamanya tahu bahwa saat ini bright pasti sedang mencari keberadaan suaminya.

"Win belum bangun bright, sana gih bangunin ke kamarnya"

"Bright gak berani ma"

"Kenapa gak berani? Kan kamu suaminya."

"Iya ma, tapi bright takut nanti dia jadi badmood lihat bright terus kita gak jadi keluar deh"

"Hmm yasudah."

"Bright hanya mengintip saja deh ma dikit"

"Terserah kamu"

Setelah mendapatkan lampu hijau, bright segera bergegas menuju kekamar win. Tangannya perlahan membuka engsel pintu dan pintu terbuka karena win mungkin lupa mengunci pintunya.

Bright tersenyum ketika melihat win yang masih tertidur lelap.

"Yah.. Masih tidur. Baiklah gue tunggu di ruang makan aja lah"

 Baiklah gue tunggu di ruang makan aja lah"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blood Sweat and Tears [Brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang