Blood Sweat and Tears [Brightwin]

BW 7

Hari minggu pagi, win memutuskan untuk berjalan pagi di sekitar taman disamping apartemen sedangkan bright masih tertidur. Sebelumnya win sudah masak terlebih dahulu untuk suaminya dan meletakkan memo di pintu kulkas bahwa saat ini dirinya hanya berjalan-jalan di taman.

Win berjalan perlahan menyusuri sekitar taman untuk sekedar merefresh pikirannya selama berada di dalam apartemen dan menikmati minggu pagi yang cukup cerah ini.

Suasana taman tak terlalu ramai mungkin karena para pekerja yang memilih untuk beristirahat saja setelah satu pekan terakhir ini menghabisian waktu dengan pekerjaannya.

Udara masih sangat segar dan membuat pikiran kita tenang jika berada disini.

Win kemudian berlari-lari kecil guna memanaskan ototnya yang jarang sekali diregangkan akhir-akhir ini.

"Huhu.. Baru dikit aja kok udah capek banget sih. Mana kursi ya"

Pandangannya menyusuri sekitar taman dan diapun tersenyum ketika melihat bangku taman yang kosong. Langkahnya Pun dia bawa menuju kursi taman lalu mendudukkan dirinya disana.

Karena tidak membawa sapu tangan atau handuk kecil. Win terpaksa menyeka keringatnya menggunakan baju di bagian ujung lengannya.

Desir angin di pagi hari membuat matanya memberat. Win menyandarkan bahunya lalu perlahan memejamkan matanya.

"Huaaa... Huaaa... Huaaa"

Mata win terbuka kembali ketika mendengar tangisan anak kecil yang rupanya tak jauh dari tempatnya duduk. Perlahan dia bangkit lalu melihat sekelilingnya. Dapat dia lihat bahwa disana ada seorang anak kecil laki-laki yang sedang menangis sendirian dibawah pohon.

Karena tidak tega melihat anak itu menangis sendirian akhirnya win pun perlahan mendekati anak itu lalu berjongkok didepannya.

"Adek kenapa menangis"

Anak laki-laki itu mendongakkan kepalanya dapat win lihat bahwa anak itu mungkin berusia sekitar 5 tahunan. Win pun bertanya-tanya mengapa anak sekecil ini ditinggalkan sendirian disini. Bagaimana jika ada orang jahat yang akan menculiknya.