Blood Sweat and Tears [Brightwin]

BW 8

Setelah sarapan pagi dan mandi, bright memutuskan untuk bersantai sejenak di sofa ruang tamu untuk berselancar di sosial media. Mencari tahu informasi apa yang menjadi trending hari ini.

Sejujurnya bright tak tahu jika saat ini win sedang jalan-jalan pagi di taman karena dia tak membuka kulkas sama sekali. Dia tak peduli win mau pergi kemanapun yang penting sudah ada sarapan yang tersaji dimeja makan untuknya.

Cuaca minggu ini memang cukup cerah diluar sana. Namun bright tak ada niatan untuk keluar dihari minggu ini karena sudah lelah bekerja selama sepekan.

Klik

Gerakan tangan yang masih asik menscroll handphonenya tiba-tiba berhenti ketika mendengar pintu utama unit terbuka. Bright terkejut ketika melihat suaminya itu pulang bersama dengan anak kecil laki-laki yang tahu tau dia siapa.

"Mas sudah bangun mas"

"Dari mana saja kamu. Jam segini baru muncul. Anak siapa yang kamu bawa"

Melihat raut amarah di wajah bright membuat sky segera berdiri di depan win karena dia kesal jika kak winnya dimarahi seperti itu.

"Om.. Jangan marahin kak win om. Kak win udah baik bantu sky om"

Hati bright melunak ketika menatap mata teduh sky yang seperti memohon kepadanya. Bright perlahan berjongkok lalu membelai rambut sky dengan perlahan.

Raut wajah penuh amarah itu kini berganti dengan tatapan lembut dan teduh layaknya seorang ayah kepada anaknya.

"Halo anak tampan.. Siapa nama kamu? "

Sky perlahan mundur kearah win, dia masih takut ketika awal pertemuannya dengan bright, bright sudah berkata-kata kasar dan dengan tatapan yang tajam.

"Sky jangan takut ya.. Om itu suaminya kak win"

"Aww.. Jadi om ini suaminya kakak?"

"Iya sky"

Bright mendekat kearah sky dengan berjalan menggunakan lututnya. Tatapan itu membuat win ingin menangis saja rasanya. Tatapan lembut yang menyiratkan bahwa bright sangat menyukai anak kecil.

"Jangan takut ya sama om"