Sore hari menjelang namun win masing belum membuka matanya. Bright masih setia di samping brangkar win sambil menggenggam erat tangan yang lebih mungil darinya itu.
"Bun.. Kamu tidurnya lama sekali bun"
Hanya suara mesin EKG saja yang bright dengar dan menandakan detak jantung win yang berdetak tidak teratur.
Perhatian bright kini tertuju kepada perut win lalu mengarahkan tangannya untuk mengelus perut tersebut.
"Selamat sore dek. Adek sedang apa di dalam sana. Sebentar lagi adek akan bertemu sama ayah buna. Sama oma dan opa. Dek, adek berjuang sama-sama sama buna ya nak. Adek sama buna tidak boleh menyerah dalam keadaan apapun. Disini ada ayah yang nungguin adek dan buna nak"
Ciuman demi ciuman bright berikan diatas perut win lalu mencium dalam-dalam tangan win yang saat ini masih digenggamnya erat.
"Bright.. Makan dulu ya sayang. Kamu kan belum makan siang. Kamu harus kuat untuk mereka. Bright makan dulu ya. Apa mama suapin"
"Bright belum lapar ma"
"Hmm baiklah, mama taruh disini ya bright nasinya. Nanti bright makan ya. Jangan sampai sakit juga"
"Iya ma"
Mama bright memang baru saja pergi ke kantin membeli sesuatu untuk bright karena mulai dari dia datang perutnya belum diisi makanan apapun.
Kini beliau lebih memilih untuk duduk disofa sambil terus mendoakan menantunya yang saat ini sedang berjuang melawan sakitnya.
"Tuhan, selamatkan menantu hamba. Bagaimanapun juga, win sudah seperti anak hamba. Jangan panggil dia dulu Tuhan, jangan buat win bertemu dengan orangtuanya terlalu cepat. Anak mereka masih membutuhkan kasih sayang kedua orangtuanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Sweat and Tears [Brightwin]
De TodoTernyata pernikahan tak seindah yang aku bayangkan. Terimakasih mas bright :) #Brightwin #Winmetawin #Brightvachirawit #Angst #Mpreg Rangking (12 April 2024) 🥇#1 Brightwin 🥉#3 Arrangedmarried Rangking (13 April 2024) 🥇#1 Brightwin 🥇#1 Winmet...