Blood Sweat and Tears [Brightwin]

BW 42

Bright saat ini sudah berada dibrangkar yang tepat berada disamping brangkar win. Setelah melakukan serangkaian tes darah, bright dinyatakan bisa mendonorkan darahnya untuk win.

Dia melihat win saat ini memejamkan matanya dengan banyaknya alat medis yang menempel pada tubuhnya serta perut yang tertutup kain hijau bekas operasi sesar yang dia lakukan.

"Bun.. Bertahan ya, adek udah lahir sekarang. Kamu pasti ingin melihat adek kan bun. Saya juga. Saya masih belum sempat menengok adek bun"

Tak lama suster memasang turniket disiku bright untuk proses donor darah. Kemudian menusukkan jarum pada arteri bright sehingga mulai mengalirlah darahnya.

Darah yang masih terus mengalir tak membuat bright merasakan apapun karena pandangannya tetap kepada win.

Setelah kurang lebih 30 menitan, proses donor darah bright telah selesai. Kini dia diminta untuk keluar ruangan terlebih dahulu karena dokter dan  para petugas medis akan menjalankan tugasnya.

Saat keluar ruangan, bright tak menemukan mamanya yang menunggu diluar sana. Bright kemudian mendudukkan dirinya karena masih lemas setelah donor darah setelah itu mengambil handphonenya untuk menghubungi sang mama.

*Ma.. Halo ma*

*Halo ayah... Dek, ini suara ayah dek*

Bright tersenyum samar ketika mendengar keriwehan diseberang sana. Dia tahu bahwa saat ini mungkin mamanya sedang bersama bayinya.

*Mama ada dimana ma?*

*Dek, itu ayah tanya kita dimana. Jawab dek.. Hehe.. Mama lagi diruang bayi bright. Ini lagi main sama anak kamu. Dia cantik banget bright*

*apakah bright boleh kesana ma?*

*of course, kesini saja. Kamu pasti ingin melihat bayi kamu kan*

*Iya ma, dimana letaknya ma*

Mama bright kini sedang menjelaskan dimana letak ruangan bayi kepada bright melalui panggilan telepon. Setelah bright mengerti, mereka mengakhiri panggilannya.