BW 9

1.1K 76 40
                                    

Suasana kembali beku ketika tak ada lagi sky di apartemen mereka. Saat ini mereka sedang makan malam bersama diruang makan. Tak ada percakapan hanya denting sendok dan garpu yang saling beradu.

Win sebenarnya ingin membicarakan keinginannya itu namun masih ada keraguan di hatinya. Dia terlihat sesekali menggigit bibirnya karena gugup dan tidak tahu harus memulai membicarakan ini semua kepada suaminya.

Pandangannya kini tertuju kepada suaminya yang sepertinya terlihat menikmati kari ayam hijau yang baru saja di masaknya. Win tidak tahu mengapa suaminya itu terlihat lahap, mungkin win mengira itu adalah masakan yang tepat dan merupakan kesukaan suaminya.

Melihat bright yang telah selesai makan dan hendak berdiri tiba-tiba win menghentikan gerakan suaminya.

"Mas"

"Ada apa? "

Jemari win terlihat bertautan dibawah meja ketika melihat tatapan kurang bersahabat yang suaminya itu berikan.

"Win ma.. mau bicara sama mas"

"Bicara apa? Saya gak punya banyak waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bicara apa? Saya gak punya banyak waktu. Saya harus mengerjakan pekerjaan saya untuk besok"

"Hmm mas"

"Ahh gak jelas"

Karena melihat win tak kunjung berbicara membuat bright jengah dan bergegas meninggalkan win yang masih diam dimeja makan.

"Mari adopsi anak mas"

Deg

Perkataan win sukses membuat bright menghentikan langkahnya karena terkejut. Dia kemudian mendekat kearah win dengan tatapan amarahnya.

Bruk

Win terkejut ketika melihat suaminya itu tiba-tiba menggebrak meja makan dengan sangat kencang. Mata bright sudah memerah seperti menahan amarah yang siap diledakkan kapan saja.

"Coba.bilang.sekali.lagi"

Penekanan kata yang bright berikan membuat tubuh win bergetar ketakutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penekanan kata yang bright berikan membuat tubuh win bergetar ketakutan. Bright memang sering berkata dingin dan kasar kepadanya namun baru kali ini win melihat sorot kemarahan yang menakutkan dimata suaminya serta melihat urat tangan bright yang saat ini menonjol karena tangan yang dia kepalkan.

Blood Sweat and Tears [Brightwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang