Blood Sweat and Tears [Brightwin]

BW 11

"Bangsat"

Bright tidak tahu mengapa dia marah ketika melihat win memeluk laki-laki lain didepan matanya. Bahkan dengan mata kepalanya sendiri bright melihat bahwa suaminya dulu yang masuk kedalam pelukan laki-laki yang tak dikenalnya itu.

Sret

Dengan kasar bright melepaskan pelukan mereka dan membuat win terkejut melihat kedatangan suaminya itu secara tiba-tiba.

"Tuan jangan kasarin win tuan"

"DIAMMM... ANDA TIDAK BERHAK ATAS DIA KARENA SAYA SUAMINYA"

Win kemudian ditarik kasar oleh suaminya untuk segera menuju unitnya karena bright benar-benar marah saat ini. Win hanya pasrah ketika dia diseret masuk kedalam kamar suaminya.

"Mas.. Win bisa jelaskan mas"

Plak

Untuk pertama kalinya win menerima tamparan yang begitu keras dari suaminya hingga membuat kepalanya menoleh ke kanan. Tamparan bright tak main-main mungkin karena masih ada pengaruh dari alkohol yang baru saja dia konsumsi.

"DASAR LAKI-LAKI JALANG.. LAKI-LAKI MURAHAN BANGSAT"

"Mas hiks win gak seperti itu mas"

Bright menarik kasar dasinya lalu mengikat tangan suaminya dengan kencang supaya dia tidak dapat mencegah hal yang akan dia lakukan kepada suaminya itu.

"Mas hikss sakit mas.. Jangan mas jangan win sakit"

"DIAAMMMM"

Bugh

Win jatuh tengkurap ke ranjang suaminya dengan tangan yang masih terikat. Jadi, dia kesulitan untuk berdiri dan memberontak. Saat ini hanya tangisan pilu win saja yang terdengar.

"Mas hikss.. Mass mau apa mas hiks.. Maafin win mas, win bisa jelaskan semuanya mas"

"GAK PERLU ADA YANG DIJELASKAN KARENA SAYA SUDAH MELIHAT SEMUANYA"

Bright mengambil tali lalu mengikat kaki kiri kanan suaminya itu ke kanan kiri ranjang dengan kuat sehingga saat ini posisi win tengkurap dengan kaki terbuka lebar dan tangan yang terikat diatas kepala.