Blood Sweat and Tears [Brightwin]

BW 28

📍Ditempat lain

Entah gelas ke berapa yang bright minum malam ini hingga membuat bumi harus bersusah payah menghentikan sahabatnya tersebut.

"Bright udah bright.. Lo bisa mati bright. Lo gak mau kan anak lo jadi anak yatim"

"Bum.. Win gak mau maafin gue hikss... Gue harus apa bum"

Alunan musik yang mengalun keras di club malam ini tak membuat dua sahabat ini berjoget atau apapun. Bright sibuk dengan minumnya sedangkan bumi sibuk menghentikan minum sahabatnya.

"Arghhh win maafin saya win.. Saya gak mau cerai sama kamu win"

"Bright bright ini gue bright.. Gue bukan win"

Bagaimana bumi tidak bergidik ketika sahabatnya ini menangkup wajahnya. Bumi takut jika bright mengira dirinya adalah win. Akan sangat tidak lucu jika bright tiba-tiba menciumnya.

"Gue nyesel bum.. Gue nyesel hiks. Anak gue bum anak gue.. Win bahkan gak mau mengakui kalau gue ayahnya bum"

"Kan gue udah bilang bright dari dulu jangan gegabah cari tahu dulu. Lu mah kalau dikasih tahu keras kepala banget. Kalau gini nangis kan lu nyesel"

"Ya gue gak tau bright.. Gue gak tau masalah rumah tangga bright"

Bumi sebenarnya tak tega melihat sahabatnya yang menangis seperti ini dan untuk pertama kalinya bright menangis seperti ini didepan dirinya. Bright dikenal sebagai sosok yang keras kepala, tegas dan juga memiliki emosi yang tinggi. Bukan yang saat ini bumi lihat.

"Gue harus apa bum hikss... Gue harus apa biar win maafin gue bum"

"Coba datangi baik-baik bright. Lo bicara baik-baik sama win dan jelasin"

"Udah bum.. Dia histeris lihat gue hiks.. Bahkan tadi dia minta cerai sama gue bum"

"Bright kalau gitu lepasin dia, biarkan dia bahagia bright. Lo gak kasihan lihat dia tertekan terus sama lo apalagi dia sedang hamil"

"Gue... Gue baru sadar kalau gue cinta sama dia bum hiks"