Chapter Sixteen : Pembohong Ulung

164 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih dari lima hari telah berlalu sejak kejadian di kafe Retrouveilles, Raza yang menuruti perintah Rajendra, membawa Wilda pulang, dan hingga hari ini, wanita perempuan kepala itu belum terdengar kabarnya, melalui pesan teks, atau dari Rajendra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lebih dari lima hari telah berlalu sejak kejadian di kafe Retrouveilles, Raza yang menuruti perintah Rajendra, membawa Wilda pulang, dan hingga hari ini, wanita perempuan kepala itu belum terdengar kabarnya, melalui pesan teks, atau dari Rajendra.

“Jangan melamun, bagaimana latihannya?” Rajendra menegur anak yang duduk sendirian di pinggir kolam. Raza mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis.

"Lumayan. Raza penasaran bagaimana kabar Wilda sejak hari itu Pa," kata Raza membuat Rajendra mengerutkan kening.

Setelah beberapa saat Rajendra mengerti, lalu dia duduk dan mencelupkan kakinya ke dalam air. "Kayaknya anak Papa sedang jatuh cinta," Rajendra tertawa sambil mengguncang bahu Raza dengan lembut.

Anak laki-laki itu tertawa pelan, menggelengkan kepalanya lemah. "Tidak juga, hanya karena penasaran."

"Apa? Bilang, nanti Papa jelaskan," ucap Rajendra siap buka suara. Raza tiba-tiba kehilangan minat untuk bertanya. Karena dia tahu kejahilan ayahnya.

Dia akan selalu mengejeknya, menuduhnya jatuh cinta dengan Wilda. "Tidak jadi."

"Gak asik. Masa sama Papa main rahasia-rahasiaan!” protes Rajendra.

"Hanya sedikit pertanyaan. Tidak penting bagi Papa untuk mengetahuinya, akan lebih baik menceritakan kisah cinta Papa pada Raza saja," kata Raza sambil memainkan alur ceritanya.

Rajendra tidak protes, dia hanya mengelus lembut dagunya. “Hei, dulu simpanan pacar Papa berjumlah puluhan dan tidak ada yang Papa seriusin, tolong jangan bocor ke mama,” kata Rajendra membuka kenangan masa lalunya.

"Tapi suatu hari ayah bertobat dan berhenti berganti pacar, dia berpuasa setahun penuh untuk meluluhkan hati mama." Di akhir cerita, suaranya terhenti karena dari sudut mata kirin dia melihat Sabrina berdiri disana menatapnya.

"Mama pasti paling cantik ya?" tebak Raza.

"Lebih dari itu! Badas juga iya, makanya jadi primadona sekolah. Papa menghalalkan segala cara biar bisa dapetin mama. Meski setiap hari dia ditolak dan ditampar karena terus mendekatinya. Tapi itu tidak masalah asalkan Papa tetap dekat dengan mama kalian,” kata Rajendra kalem.

Homesick : Raza [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang