11 : Secercah harapan

157 22 0
                                    

“Selamat datang di Betamart, selamat berbelanja”

Neve hanya melenggang tanpa menyahuti sambutan yang diberikan salah satu pegawai disana. Tanpa menoleh kelain rak, pandangan Neve langsung tertuju pada sekumpulan lemari pendingin yang terletak di pojok tempat itu.

Mengambil 2 botol kemasan besar Cola, lalu langsung berbalik menuju kasir untuk membayarnya.

Tap!

Neve menaruh kantong belanjaanya, yang hanya terisi 2 botol Cola besar saja. Ia telah menemukan tempat yang lumayan sepi setelah berkeliling tak karuan.

“Hhhh” menghembuskan nafasnya dengan berat, setelah tenggorokannya berhasil meneguk beberapa mili cairan soda tersebut

“Ngapain juga dia panggil Vanya baby. Cih!”

“Sialan!”

Hari ini begitu terik, tapi Neve memutuskan untuk makan siang diluar, bukan makan siang sih, minum soda lebih tepat.

Hatinya berkecamuk setalah kejadian tidak mengenakan yang terjadi tadi pagi di unit Vanya.



















Flashback on

“Chandra!”

Teriakan itu terdengar memekik, sontak membuat Neve teronjak kaget, sedangkan laki laki yang berada di ambang pintu sana melebarkan senyumannya kala kedua matanya menangkap sesosok perempuan yang ia kenal.

“Hay baby~” ucap Chandra dengan semangat 45

Apa katanya? Baby?!!

Kepala Neve bergerak dengan spontan, sangat cepat langsung menatap tajam kearah laki laki yang ‘katanya’ bernama Chandra.

BANGSAT NIH ORANG’ gumam Neve

Baru saja Neve berniat untuk mendorong laki laki yang satu ini agar segera keluar.

“Maaf Pak. Sepertinya bapak salah alamat, permisi” ucap Vanya

Segeralah Vanya menarik Neve masuk, tetapi sepertinya cara menghindar yang Vanya terapkan itu tidak berhasil. Dengan gesit, tangan Chandra langsung menahan pinggiran pintu.

“T-tunggu! Aku emang cari kamu, Baby”

Neve mendelikan matanya menatap dengan nyalang, lalu kedua telapak tangannya mulai mengerat, meremas tangannya sendiri.

Tangan Vanya yang memang sedari tadi sudah berada di lengan Neve, itu pun menyadari lengan kakaknya itu mengeras sampai menampakan otot lengannya.

“Maaf Pak. Tapi saya tidak ada urusan dengan anda—“

“Ibu kamu loh yang nyuruh aku buat ngajak kamu jalan jalan”

“T-tapi jadwal saya sedang padat padatnya—“

“Kamu lupa siapa aku? Aku udah tau kamu hari ini free. Jangan rangkai alasan Vanya”

Selama dua orang tersebut salingmemberi agument, Neve baru menyadari bahwa laki laki inilah yang dimaksud Riko kala itu, benar namanya, Chandra.

“Kalo Vanya ga mau, lo ga usah maksa deh. Udah sana lo pergi, hush!” Neve menyela diantara mereka, mendorong bahu Chandra untuk menjauh. Mendorongnya secara perlahan, Neve tau ia harus menahan emosinya

Chandra yang semula tenang tenang saja, karena dorongan bahu yang dilakukan oleh Neve, membuat dirinya seperti diremehkan. Perlahan emosi laki laki itu pun naik kepermukaan.

Chandra berdesis “Lo siapa sih?! Gue ga mau basa basi ya! Urusan gue cuma sama Vanya, bukan sama lo!”

“Dan Vanya, kamu bisa saja saya laporin ke ibu kamu bahwa kamu tidak mau. Lalu besok, kamu resmi keluar dari agensi saya—“ ancam Chandra

𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Intrik Romansa (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang