Langkah Neve itu terburu buru, bahkan sampai menggema di lorong kantor. Sesuai rencananya, ia sedang menuju ruang pengawasan kantornya. Dimana disana ia dapat menemukan siapa yang menjadi dalang kecelakaan Heru dan Tamara kemarin lusa.
“Oh? Bu kepala Neve, ada apa? Ada yang bisa saya bantu?” sapa salah seorang karyawannya
“Saya ingin memeriksa cctv kantor kemarin lusa. Bisa?” ucapnya dengan cepat
Karyawan tersebut tentu mengangguk “Tentu bisa bu. Mari saya arahkan” jawabnya dengan sopan
Mereka memasuki ruangan, disana terdapat banyak monitor yang terhubung dengan cctv di seluruh kantor.
“Disini. Untuk waktu tepatnya di pukul berapa bu?” tanya sang karyawan pada Neve
“Dari awal masuk kerja, dari pagi sampai malam” jawab Neve yang diangguki oleh karyawan tersebut
Layar komputer utama itu mulai memutar rekaman cctv. Semua terlihat biasa saja sampai Neve berkata “Stop!” pada karyawan tersebut
Ctak!
Sesuai perintah Neve, rekaman tersebut dihentikan. Disana terlihat seorang anak kecil memasuki gerbang dengan mudahnya. Karena Pak Satpam sedang beranjak kebelakang. Lalu anak kecil itu melangkah menuju area parkir dan ia menundukan badannya untuk melakukan sesuatu disana.
Sesuai dugaan Neve, si pelaku lah yang mengempeskan ban kendaraan dari Tamara dan Heru.
“Oke cukup” ujar Neve setelah yakin apa yang ia lihat di komputer itu
“Terimakasih” lanjut Neve berterimakasih pada karyawan itu, dan berbalik untuk pergi dari sana
Tanpa mengarahkan langkah nya kembali ke ruang kerja. Neve malah berbelok menuju dimana mobilnya berada. Selanjutnya ia akan kembali memeriksa kelima TKP itu, untuk menemukan bagaimana si pelaku melakukannya.
Ya, jika bisa. Neve memohon agar pelaku juga saat ini sedang ada disana. Agar Neve bisa langsung menanyakan apa motifnya?
Brummm!
Sampailah Neve di TKP yang terakhir, ada perbedaan yang terlihat di raut wajah Neve. kini berubah menjadi lesu. Mengapa?
Keepat TKP yang sebelumnya Neve kunjungi tidak memberikan hasil yang baik. Masih sama seperti sebelumnya, tidak ada hal yang bisa dicurigai.
Jadi, sebelum Neve mendatangi TKP yang terakhir. Neve sempatkan dirinya untuk membeli 1 kaleng cola untuk diminumnya.
Tap tap tap~
Dengan santai dan perlahan Neve kembali menelisik bagian demi bagian dari TKP, “Gue sampe bosen liat TKP. Bolak balik terus tapi hasil nihil” gumam Neve
Glek glek~
Neve berhenti di tong sampah yang terdapat di dalam TKP itu. bertujuan untuk membuang bekas kaleng cola yang sudah habis ia teguk.
Kleng!
Bunyinya nyaring. Berasal dari kaleng cola yang barusan Neve buang. Hal itu membuat Neve melongok secara otomatis untuk melihat isi dari tong sampah itu.
Neve perhatikan sejenak bagian dalamnya, lantas ia bergumam “Keluarga ini suka merk minuman itu ya?” gumam Neve saat matanya melihat ada 4 botol minuman dengan merk yang sama berada di tong sampah tersebut
“Tunggu— merk minumannya kok sama— jangan jangan?!!”
Neve melotot, dengan cepat mengambil keempat botol itu dan dimasukannya kedalam plastik untuk diamankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Intrik Romansa (Season 2)
FanfictionHadirnya lagi Neve dan Vanya. Diiringi dengan konflik percintaan mereka yang ternyata mendapat penolakan di masing masing pihak keluarga. Dan juga, keinginan pihak ketiga yang mulai beraksi dan ingin merebut salah satu dari mereka. Tentunya bersama...