25 : Hallo, si pelaku

160 17 0
                                    

Setelah mendapat informasi dari Neve itu, mereka dengan segera menyiapkan diri menuju keruang kerja Neve.

Langsung disambut dengan Neve yang sedang duduk di sofa tamu menunggu kehadiran Tamara dan Heru.

Sret~

Neve menyodorkan berkas map yang berasal dari Pak Burhan di meja “Ini hasil forensik dari barang bukti yang gue temuin di TKP” ujar Neve

Tamara dan Heru terkaget, “Hah?!” ucap mereka berbarengan

Dengan cepat tangan Tamara meraih berkas itu dan langsung membukanya. Lalu membaca isi dari hasil forensik itu dengan cermat, begitu juga dengan Heru.

“Sumpah lo?!!” gumam Tamara dengan senyuman yang mekar secara perlahan di bibir nya

“Wahh! Ibu lakuin semua ini sendirian?!” diikuti dengan Heru, di wajahnya tergambar jelas raut terkagumnya

“Eh iya! Kenapa lo ga ngajak kita?!” Tamara menyela, ia lalu menatap tajam Neve

“Kemarin kalian kan izin” jawab Neve dengan singkat

“Tetrahydrozoline....” gumam Tamara, matanya kembali fokus untuk kembali membaca laporan hasil forensik itu

“Yup. Kalian bisa dengerin gue dulu? Gue mau jelasin semuanya” perkataan dari Neve ini membuat Tamara dan Heru berhenti membaca

Mereka berdua mengangguk, lalu Tamara meletakan map itu di atas meja. Dan dengan siap mendengarkan apa yang akan dijelaskan oleh Neve.

“Jadi,....” Neve mulai menjelaskan mereka dari rekaman cctv, lalu beralih ke TKP dimana Neve menemukan botol minuman itu, yang tepat berada di dalam tong sampah dan yang terakhir, Neve tuntaskan dengan menjelaskan lebih rinci apa yang digunakan oleh pelaku sebagai alat pembunuhan

“Umur dia berapa tadi Neve?” tanya Tamara dengan muka shock nya

“14 tahun” jawab Neve

Tamara menggeleng tak percaya, salah satu tangannya pun bergerak untuk menutup mulutnya “Gila..” gumam Tamara

“Apa ini tidak salah orang Bu?” disamping Tamara, Heru juga bersuara, ia sedikit meragukan pendapat dari Neve

Tadi, Neve juga memberi tahu kepada mereka bahwa si pelaku itu bernama Jordan dan dia tergolong masih anak kecil untuk melakukan hal sebesar ini.

“Terserah kalian kalo ga percaya. Gue sebenernya udah memperkirakan bagaimana si Jordan ini melakukan pembunuhan, tapi sekali lagi, perkiraan gue itu masih dianggap belum sah, kalau belum terbukti secara langsung” Neve menanggapi keraguan dari Heru

Tamara dan Heru menyerit bingung, perkataan dari Neve itu bermaksudkan apa?

“Maksud ibu?” menuntut penjelasan dari Neve, Heru pun bertanya

Neve memajukan badannya, lalu berbisik kepada mereka “Kalian ini pengen tau gak? Jordan ini anaknya seperti apa? Wajahnya seperti apa? Postur tubuhnya setinggi apa? Bagaimana bentuk fisiknya?”

Tamara dan Heru masih terdiam, masih memikirkan apa sebenarnya yang dimaksud dari pertanyaan Neve itu.

“Daripada kalian ragu dan ga percaya sama gue. Lebih baik kita buktiin, gue bener atau enggak” setelah berucap demikian Neve beranjak dari duduknya, ia berdiri dan berjalan melewati mereka yang masih terduduk di sofa

“Besok. Kalian harus dateng tepat waktu” Neve berhenti diambang pintu, ia menoleh kearah Tamara dan Heru

“Kita ketemu sama Jordan”


































𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Intrik Romansa (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang