Masih di hari yang sama, tapi mari kita mundurkan waktu beberapa jam sebelumnya. Kedatangan Mikaila di waktu yang tepat seperti janji nya, pukul 03.00 sore hari.
Perempuan dengan wajah kebarat – barat-an itu sempat terkejut karena mendapati Riko, selaku manager dari Vanya saat mereka bertemi di cafe. Tetapi setelah Vanya jelaskan perihal sebabnya, Mikaila setuju setuju saja.
“Ga masalah kok. Malah bagus banget ada Riko disini, sekalian dengerin penjelasan gue juga” ucap Mikaila pada Vanya dan Riko secara bergantian
Vanya yang mendengar persetujuan dari Mikaila pun tersenyum, sedangkan di sampingnya, sang manager memasang wajah datar dan kaku, masih waspada terhadap semua gerak gerik dari Mikaila.
“Sebelumnya gue mau ucapin makasih banget karena lo mau percaya sama gue Ve, dan pasti gue pengen minta maaf ke lo. Gue emang ga pantes buat dapetin maaf itu, tapi seenggaknya gue udah coba kan?” Mikaila buka dengan permintaan maafnya yang tulus
Vanya menanggapinya hanya dengan anggukan kecil, masih ragu ragu untuk memberikannya.
“Gue berani sumpah! Gue udah ga ada lagi niat jahat ke lo, lo bisa pegang omongan gue Ve. Gue siap kapan pun itu kalo lo mau bales jahatin gue” lanjut Mikaila, perempuan itu merasa bahwa lawan bicaranya masih meragukannya
Vanya menggeleng kecil, “No! Ngapain gue bales jahatin lo balik?” ucap Vanya dengan spontan, di sebrang sana Mikaila tersenyum
“Emang lo orang baik Ve” gumam Mikaila
“Ekhm! Ini bisa langsung To The Point aja ga? Tujuan lo mau apa?” Riko ikut menimpali, dengan nada yang jutek dan sinis laki laki itu menatap tajam Mikaila yang berada di sebrangnya
Mikaila pun mengangguk setuju, “Gue sebenernya ga mau lagi ganggu kehidupan lo Ve, tapi malem itu gue denger semua rencana Chandra buat lo” lirih Mikaila
“Gue ga denger semua, satu yang gue denger Chandra mau paksa lo buat menikah sama dia gimana pun caranya” sambung Mikaila
Vanya dan Riko langsung saling tatap, memang benar adanya. Chandra telah diam diam bergerak untuk langkah awal dari rencana untuk menikahi Vanya. Tapi hal itu sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi, Bu Lia sudah menolak lamaran itu dan berjanji pada Vanya bahwa tidak akan setuju jika Chandra datang lagi untuk meminta restu.
“Lo tenang aja, ibu gue udah nolak lamaran dari Chandra kok” ucap Vanya tenang
Mikaila pun melebarkan matanya “Jadi Chandra udah lamar lo?!” ujar nya dengan terkejut
Vanya mengangguk “Iya. Tapi ga akan terjadi, gue bisa jamin” berucap dengan yakin, membuat Mikaila terheran tapi tak difikir panjang olehnya
“Nah, sekarang gue yang mau tanya sama lo. Ini, ini dan ini tuh luka apa?” balik Vanya yang bertanya, tangannya langsung menunjuk beberapa bagian luka lebam yang berada di tubuh Mikaila. Terlihat samar, karena Vanya yakin luka itu sudah ditutupi oleh bedak
Mikaila tergagap “A-apaan? Luka apaan sih?” jawabnya, sembari berusaha menutupi luka yang dimaksud Vanya
Disamping Vanya, Riko memicingkan matanya. Ia menelisik luka apa dan apa penyebab dari luka yang Mikaila punya “Udah lo jujur aja itu kenapa? Apa ini karena Chandra?” timpal Riko dengan suaranya yang sangat serius
Mikaila menelan ludahnya kasar, “Hhh iya” lirihnya
Riko dan Vanya sama sama membelakan matanya “Tuh kan! firasat gue bener!”
“Kok bisa?!!” ucap Riko dan Vanya secara bersamaanMikaila terkekeh, “Luka ini seharusnya gue tutup pake bedak, tapi karena tadi gue buru buru jadi ya gini deh...” ujar Mikaila
“Udah dari kapan lo dikasarin?” Riko bertanya dengan nafas yang menggebu, walau laki laki itu tidak ada sangkut pautnya dengan masalah mereka, tapi karena Riko seorang laki laki jadi nya dia tak terima jika ada seorang perempuan yang disakiti begitu saja
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Intrik Romansa (Season 2)
FanfictionHadirnya lagi Neve dan Vanya. Diiringi dengan konflik percintaan mereka yang ternyata mendapat penolakan di masing masing pihak keluarga. Dan juga, keinginan pihak ketiga yang mulai beraksi dan ingin merebut salah satu dari mereka. Tentunya bersama...