Neve tidak berjalan menuju ruang kerjanya lagi, ia membelokan langkahnya menuju area parkir, berniat langsung mengunjungi TKP, karena jam menunjukan sebentar lagi ke arah 10.Segeralah Neve mengemudikan mobilnya itu dengan cepat, lalu mampir ke TKP yang kelima. Memakai sarung tangan dan memasukan semua alat komunikasi yang ada disana kedalam kantong yang sudah disediakan khusus untuk barang bukti.
Kembali lagi masuk kedalam mobil, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju tempat pemotretan Vanya.
Blitzzt! Cekrek~ cekrek!
Kaki Neve menampak di ruangan pemotretan Vanya, matanya melirik untuk mencari orang yang ia kenal. Dan berhenti saat melihat Riko yang sedang berdiri mengamati sesuatu di depannya.
Tap!
Neve menepuk bahu Riko perlahan, menyebabkan laki laki itu sontak membalikan tubuhnya untuk melihat siapa pelaku yang menepuk bahu nya.
“Wah! Lo beneran dateng?” itulah pertanyaan sambutan dari Riko
“Maksud lo?” tanya Neve dengan heran
“Kan selama ini lo sibuk Neve, sempet sempetin dateng ke tempat kerja pacar nya baru sekarang?” sindir Riko dengan raut muka yang meledek
Neve menatap malas laki laki yang berstatus sebagai manager Vanya itu “Iya iya, gue salah. Baru sekarang gue kesini” jawab Neve dengan nada yang malas
“Hehe, bercanda gue Neve. Jangan dibawa serius” jawab Riko
Lalu mata Neve mengedar ingin mencari keberadaan Vanya “Tuh orang nya. Lo mau liat dari deket? Ayo gue anter” ucap Riko merasa peka
Mulut Neve terngaga, terbuka lebar. Rahangnya jatuh kebawah. Shit! Gumam Neve
Melihat Vanya dengan cekatannya berganti gaya, ditambah wajah sang kekasih yang dirias begitu cantiknya, menambah kesan terpukau di dalam hati Neve.
“Biasa aja kali natap Vanya nya” bisik Riko pada Neve
Bisikan itu membuat Neve sadar dari lamunannya, lalu menggelengkan kepala sekuat tenaga agar fikirannya tetap bersih dan tidak berfikir yang macam macam.
Bertahan selama berpuluh – puluh menit, Vanya juga sudah bolak balik mengganti pakaiannya. Neve masih setia menunggu sang kekasih.
“Biasanya sampe berapa lama?” tanya Neve pada Riko
“Hari ini ada 2 konsep foto. 1 konsepnya bisa makan waktu 1-2 jam an” jelas Riko
Neve melotot, ini baru 45 menit saja dirinya sudah merasa bosan. Bagaimana jika 3-4 jam?
“Kok bisa lama banget?” protes Neve
“Itu cuman foto, belom nanti ada frame yang harus direvisi ulang. Tapi tergantung klien nya sih” jelas Riko lagi
Neve mengangguk untuk mengerti, ya dunia kerja orang beda beda. Dan inilah dunia kerja Vanya, bertahan berjam jam hanya untuk difoto.
Beberapa jam kemudian, Neve terihat gelisah. Dirinya yang semula duduk di samping Riko itu, kini Neve berdiri lebih dekat dari posisi Vanya. Melihat detail pakaian yang dipakai Vanya, membuatnya tidak nyaman.
“Kenapa lo? Dari tadi gue liatin kok kaya khawatir? Ada apa?” tanya Riko
“Mm- itu— “ Neve menunjuk Vanya
“Vanya? Kenapa?” tanya Riko bingung
“Lo mau ngomong sama Vanya?” lanjut Riko bertanya
Neve menggeleng, “Bukan. Itu- pakaiannya apa ga terlalu—“ jawab Neve tergagap
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Intrik Romansa (Season 2)
FanfictionHadirnya lagi Neve dan Vanya. Diiringi dengan konflik percintaan mereka yang ternyata mendapat penolakan di masing masing pihak keluarga. Dan juga, keinginan pihak ketiga yang mulai beraksi dan ingin merebut salah satu dari mereka. Tentunya bersama...