Eumji pikir kedatangan maknae line Bangtan adalah hal termenegangkan yang terjadi selama ia tinggal di rumah Jin. Tapi tenyata ada yang lebih ekstrem dari itu.
Ulang tahun Jin dan kedatangan ibunya.
Eumji tidak membayangkan akan duduk di hadapan ibu Jin selagi pemilik rumah membeli beberapa camilan di mini market bawah. Ia menyesal menolak ajakan Jin untuk ikut tadi. Jika ia ikut, ia tidak perlu menghadapi ibu Jin sendirian.
"Jadi kau kekasih anakku?" Tanya beliau setelah cukup lama diam mengamatinya.
Eumji menggeleng membuat ibu Jin mengernyit bingung.
"Lalu?"
Eumji menggigit bibirnya gugup, tangannya bertaut bingung harus menjawab bagaimana. Ia berharap Jin segera pulang. Sepertinya keberuntungan ada padanya, ia bisa mendengar kedatangan Jin dari suara pintu yang dibuka. Semoga itu memang Jin.
"Eumji-ah aku tidak menemukan snack yang kau maksud, tapi aku mendapat snack favoritku, kau akan menyukainya."
Jin mengatakannya begitu memasuki rumah. Membuat ibunya semakin menatap bingung ke arah Eumji.
"Apa kau ma... Eoh, eomma?" Pertanyaan Jin terpotong saat melihat keberadaan eommanya.
Jin mendekat, duduk di single sofa di ruangan itu, setelah meletakkan banyak camilan yang ia beli tadi.
"Tadinya eomma mau memberikan kejutan ulang tahun untukmu. Tapi sepertinya kau yang memberikanku kejutan, hm?"
"Kenapa eomma tidak mengabari dulu kalau mau datang?" tanya Jin mencoba bersikap tenang.
"Kau tidak suka eomma datang?"
Jin menggeleng, "Bukan, bukan begitu eommanim."
Mereka terdiam setelahnya.
"Jadi kau punya kekasih, bahkan tinggal bersama, dan tidak mengenalkannya pada Eomma?" Jin dan Eumji bertatapan sejenak. Saat Eumji mengangguk memberi izin pada Jin untuk menjelaskan soal mereka, Jin juga mengangguk.
"Ini Kim Eumji, di-"
"Bahkan dia sudah menggunakan nama Kim. Kau tidak diam-diam menikahinya tanpa memberi tahuku, kan?"
Jin berdecak, "Tidak eomma, marganya memang sama seperti kita, Kim."
"Hm baiklah, bagus-bagus, tidak perlu berganti nama kalau begitu. Jadi dia kekasihmu?"
"Eumji adalah ... Ibu dari calon anakku."
"Aku tahu Jinnie, eomma tidak buta jadi masih bisa melihat dia sedang hamil. Aku akan mengomel karena kau tidak memberi tahu eomma lebih awal setelah ini." Tanpa sadar Eumji mengelus perut besarnya saat mendengar jawaban itu.
"Saat berangkat kesini aku memikirkan untuk menyuruhmu segera mencari pasangan dan memberikan cucu, kau sudah mengabulkannya sebelum kuminta, eoh? Jadi kapan kalian akan menikah? Atau setelah cucuku lahir?"
"Kami... tidak akan menikah." Jawaban itu tanpa sadar melukai mereka berdua.
Eumji menggenggam tangannya sendiri untuk menguatkan, ia harusnya memang sadar diri. Jin tidak mungkin memilihnya sebagai pasangan. Ia memahami itu sejak awal. Tapi mendengar Jin mengucapkannya langsung terasa menyesakkan.
"Maksudmu?"
"Kami.., eum, ini tidak seperti yang kau kira, eomma. Kami tidak merencanakan kehamilan Eumji." Ucap Jin jujur.
"Apa dia salah satu di antara wanita sewaan yang kau pakai?"
Eumji menahan napas sedangkan Jin menggeleng panik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Special Love
FanficSebagai kakak tertua, Jin merasa bertanggung jawab Mengalah dan mengorbankan bahagia untuk adik-adiknya Menekan ego dan perasaannya Berusaha selalu menghidupkan suasana Lalu menyimpan sulit dan lukanya sendirian Sampai ia bertemu seseorang Seseoran...