Jin dan Eumji sepakat mendaftarkan Yeori ke program preschool saat putri mereka memasuki usia dua setengah tahun. Yeori sendiri tumbuh sebagai anak yang aktif dan ceria jadi dia merasa senang bertemu dengan teman-teman baru di sekolahnya. Eumji akan mengantarkan Yeori ke sekolah jam 9 pagi lalu menjemputnya jam 3 sore. Jika salon sedang repot, terkadang Jin yang menjemput putrinya.
Awalnya orang tua murid lain terkejut saat melihat Jin menjemput Yeori, tapi mereka bisa menjaga privasinya dengan baik sesuai kesepakatan dengan sekolah. Mengingat kebanyakan yang menyekolahkan anaknya disini memang publik figur atau pengusaha kaya raya. Jadi privasi anak maupun orang tua lebih terjamin, yah cukup sebanding dengan biaya mahal yang harus mereka bayarkan.
"Appa!" seru Yeori berlari menghampiri Jin yang menunggu bersama rekan sesama artis yang juga menyekolahkan anaknya disini.
"Yeori-ah, beri salam untuk samchon."
"Annyeonghaseyo samchon. Kim Yeori imnida." ucap Yeori membungkukkan badan.
"Annyeong, kau canti sekali. Pasti eommamu juga cantik, ne?"
"Ne, Ji eomma cantik, Jin appa tampan, Yeoli juga cantik." ucap Yeori dengan percaya diri meskipun bicaranya masih belum terlalu jelas seperti anak-anak seusianya. Orang yang dipanggil samchon itu tertawa.
"Dia memang anakmu, Jinnie." ucapnya setelah mendengar jawaban Yeori.
Mereka langsung ke salon setelahnya, karena nanti malam Jin ada syuting jadi dirinya memilih mengantar Yeori ke salon agar tidak sendirian di rumah.
"Appa nanti kelja?" tanya Yeori saat mereka sampai di parkiran, Yeori sudah bisa menebak jika diantar ke salon artinya sang appa akan bekerja malam nanti.
Jin memberikan tatapan bersalah, Yeori selalu tidak menyukai jika dirinya harus bekerja di malam hari. Karena itu berarti tidak ada yang membacakan dongeng sebelum tidur.
"Mianhaeyo, sebagai gantinya bagaimana jika appa membuatkan sarapan besok pagi?"
Gadis kecil itu menghela napas dengan ekspresi cemberut. "Baiklah."
"Ada Ugi samchon di dalam. Kita bisa bermain sebentar sebelum appa dan samchon berangkat bekerja. Bagaimana?"
"Ugi samchon?" tanya Yeori berbinar. Jin menangguk. Di antara member bangtan, Ugi alias Yoongi adalah samchon favorit Yeori. Maka tak heran jika putrinya saat ini sudah berlari memasuki salon. Jin terkekeh saat melihat Yeori berdiri di depan pintu karena tentu saja tubuh kecilnya tidak bisa membuka pintu kaca itu. Ia menyusul setelah menggunakan topi dan masker, antisipasi jika ada yang mengenali.
"Kau harusnya menunggu appa, Yeori-ah." ucap Jin sembari membukakan pintu. Yeori tidak menanggapi, gadis kecil itu berlari ke lantai dua, menaiki tangga dengan perlahan meski harus dengan agak merangkak. Staf yang ada di sana sudah terlalu biasa melihat pemandangan itu, mereka tidak berniat membantu karena Yeori justru akan marah atau menangis jika dibantu. Jin pun hanya mengawasi Yeori dari belakang, menjaga agar putrinya bisa sampai lantai dua dengan aman.
Eumji yang sedang bekerja di lantai dua menghela napas saat melihat Yeori berlari kecil ke ruangannya, ruangan yang dulu jadi tempat bermain Yeori sampai sekarang masih ada. Saat tidak menemukan Yoongi, Yeori menghampiri ibunya.
"Eomma, Ugi samchon mana?
Eumji menunjuk salah satu ruangan di lantai itu. Ruang khusus untuk muslimah. Setelah setengah tahun menjalankan salonnya, Eumji mendapatkan ide itu saat Sabrina mengeluh potongan rambutnya berantakan karena tidak bisa ke salon dan hanya dipotong oleh Yoongi. Jadi dia membuka layanan khusus wanita muslim, dengan karyawan yang juga seorang muslimah. Ide itu cukup menguntungkan karena salon muslimah di Seol masih sangat terbatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Love
FanficSebagai kakak tertua, Jin merasa bertanggung jawab Mengalah dan mengorbankan bahagia untuk adik-adiknya Menekan ego dan perasaannya Berusaha selalu menghidupkan suasana Lalu menyimpan sulit dan lukanya sendirian Sampai ia bertemu seseorang Seseoran...