Hallo semua!
Pada suatu hari di siang yang cerah, keluarga Smith tengah asik berkumpul diruang tamu, sambil mengajari anaknya yang mulai tumbuh besar itu."Coba Geo....angkat gelas plastik itu sayang...." Pinta Moona yang baru saja meletakan satu gelas plastik diatas meja, untuk menyuruh Geo mengangkatnya.
Mereka sengaja mengajari Geo sedikit demi sedikit, karena kekuatan mereka akan perlahan turun ke Baby Geo.
"Apa Geo bisa Buna?...." Tanya Baby Geo ragu.
"Geo pasti bisa kok, ayo sayang....bayangkan kalo gelas itu terbang ya sayang, lalu tangan kamu harus diangkat mengarah ke gelas itu...paham?" Sahut Moona meyakinkan Geo, mendengar ucapan Bunanya, Geo lantas mengangguk paham.
Perlahan tangan Baby Geo mengangkat dan mengarah kearah gelas plastik itu, dan pintarnya Baby Geo berhasil fokus dan perlahan gelas plastik itu melayang. Membuat Moona dan Leon yang melihat itu terkejut dan bangga, kepada anaknya itu.
"Buna...papah....lihat Geo bisa!" Pekik Geo merasa senang, begitu juga dengan kedua orang tuanya itu."Bagus sayang......sekarang Geo turunin yah...boleh?" Tutur Leon menatap bangga kepada Baby Geo, Geo pun hanya mengangguk, dan melakukan cara seperti tadi namun dengan tujuan yang berbeda.
Gelas itu kemudian berhasil Geo turunkan dengan baik, membuat Moona dan Leon bertepuk tangan bahagia.
"Kenapa Geo bisa lakuin itu, Buna?.." Tanya Baby Geo yang penasaran dengan keajaiban yang baru ia lakukan."Itu kelebihan Geo sayang...." Jawab Moona mengelus kepala Geo dengan lembut.
"Kelebihan? Apa itu Buna?" Tanyanya polos, keduanya lantas tertawa melihat anaknya begitu polos.
"Emmm intinya Geo bisa melayangkan benda-benda seperti gelas tadi, hanya benda loh sayang.....oh bukan hanya itu saja, Geo masih ada kelebihan lagi, tapi Buna belum mastiin itu benar atau tidak" Sahut Moona, ia pun teringat dengan satu kelebihan yang turun pada Geo, namun dia harus segera memastikan dulu sebelum di uji oleh Geo.
"Apa itu Buna?"
"Sebentar sayang.." Ujar Moona seraya bangkit dari duduknya, berjalan menuju dapur untuk mengambil sesuatu.
Sedangkan Leon masih duduk setia menemani Geo, kembali berlatih selain melayangkan benda.
Dia melatih Geo untuk membaca, melatih fikiran, dan juga kekebalan Geo. Selang menit kemudian, Moona datang namun tak membawa apapun, tetapi dia datang dengan jari telunjuknya yang mendadak terluka. Membuat Leon dan Baby Geo panik dan terkejut."B-buna kenapa?..." Tanya Geo dengan mata yang mulai berkaca-kaca, karena khawatir. Mendengar itu Moona terkekeh pelan.
"Kamu kenapa sayang....kok bisa luka?" Tanya Leon yang memegang tangan Moona.
"Aku gak papa, ini sengaja aku gores disini, mau uji kelebihan Baby Geo" Bisik Moona kepada Leon, membuatnya hanya mengangguk-angguk saja."Buna gak papa sayang....terluka sedikit saja ini......sekarang Buna minta kamu obatin luka Buna ini...boleh?" Sahut Moona menatap wajah gemas Geo.
"Geo mana bisa ngobatin Buna, Buna....." Balas Geo seraya memiringkan kepala kearah kanan.
"Buna yakin kamu bisa.....coba dulu dong ayo!..." Timpal Moona yang mengulurkan tangannya yang luka itu, untuk di obati oleh anaknya, guna menguji kelebihan yang kedua dalam tubuh Geo."Geo coba ya..." Moona mengangguk dan tersenyum.
Kemudian Baby Geo memegang tangan Moona, dengan jari jemari kecilnya, dan menutup matanya lalu membayangkan jika tangan Moona tidak ada luka apapun.Dengan ajaibnya, tangan Moona perlahan pulih dan tak menunjukan bekas luka sekalipun, menandakan bahwa kelebihan Geo yang kedua ini berhasil. Ketika Geo membuka matanya dan menatap tangan Moona, dia terlihat sangat senang karena telah berhasil mengobati Moona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Promises || Sequel Of Secret Moona
Random{ Sequel Of Secret Moona!} "Dokter?....kenapa Lyn ditutup?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki kecil polos itu, berhasil membuat tangis disana pecah, begitu juga dengan dokter. "Maaf ya sayang, kami gak bisa jagain sahabat kamu, maaf ya" Ucap...