CP 31

8 5 0
                                    

[FOLLOW DAN VOTE!]


Di Akademi Heavstar, terlihat Geo tengah duduk diantara Simon dan Tisa. Mereka masih tidak menyangka dan merasa kehilangan atas perginya Lyn, sahabat mereka yang selalu ceria itu.

"Aku sangat terkejut ketika mendapat kabar, bahwa Lyn meninggal." Ucap Tisa sendu. Matanya nampak berkaca-kaca.

"Aku pun tak menyangka, berasa mimpi jika ia pergi." Timpal Simon.

"Kenapa Lyn pergi ya? Padahal kita sudah berjanji akan tumbuh besar bersama.... Kenapa kejadian ini terjadi padanya, Geo masih tak bisa merelakan Lyn pergi." Lirih Geo.

Tanpa sadar dirinya menitihkan air matanya, Simon dan Tisa yang menyadari Geo tengah menangis, mereka pun segera memeluk Geo erat.

"Jangan menangis Geo.... Nanti kita ikut menangis bagaimana? Kasihan Lyn, mungkin dia juga tak ingin seperti itu namun bagaimana lagi, ini sudah terjadi." Sahut Tisa.

"Ucapan Lyn terus terngiang-ngiang dibenak Geo.... Bagaimana bisa Geo melupakan Lyn." Pandangan Geo menatap kedua sahabatnya itu.

"Em terima kasih Geo."

"Geo...ayo kita ke taman."

"Hhaha maafkan Lyn......soalnya Lyn gak tau caranya meracik ramuan."

"Sebenarnya melakukan itu mudah, namun kita harus cepat berfikir dan bertindak."

"Sudah Geo... Kau tak boleh terus menangis, Lyn sudah bahagia disana." Tisa seraya memegang bahu Geo.

"Itu benar.... Geo gak boleh menangis, Lyn sudah bahagia disana, kita harus melanjutkan akademi ini." Geo mulai tersenyum dan menyeka air matanya, ia lantas menatap dan langsung memeluk kedua sahabatnya.

"Terima kasih ya..... Kalian sudah membuat Geo tenang dan semangat lagi, demi bisa membuat Lyn lebih bahagia." Lanjut Geo.

"Ayo! Kita harus semangat untuk belajar disini!" Seru Simon.

"Ayo!" Geo dan Tisa lalu tersenyum.

Hari pun menjelang siang, kini Geo, Tisa, Simon, Galuh, dan Rahel tengah duduk bersama dan melakukan makan siang. Awalnya mereka menikmati sambil berbincang santai, tak lama Tisa membuka obrolan serius.

"Rahel, kenapa Kak Geetha dan Bang Zein tidak datang ke Akademi? Apa mereka ada kesibukan lain?" Pandangan Tisa beralih menatap Rahel, mendengar itu Rahel mendongak dan sempat terdiam seolah memikirkan sesuatu.

"Emm, mereka ada ke-kepentingan, jadi mereka tak bisa datang kesini." Jawabnya seraya gugup.

"Kepentingan apa?" Timpal Simon.

"Entahlah, aku juga tak tahu." Balas Rahel tersenyum simpul. Lalu dia mengalihkan pandangannya kearah lain.

"Seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Rahel?" Batin Geo.

Dirinya merasa gelagat Rahel sungguh mencurigakan, dari dia menjawab pertanyaan Tisa, sampe perilakunya dari tadi.

"Aku dengar Lyn meninggal ya?"

Pandangan mereka seketika teralihkan kepada Rahel, melihat itu Rahel mendadak panik dan gugup akan salah bicara.

"Itu benar Rahel, Lyn meninggal akibat kecelakaan." Balas Tisa.

"Apa kalian yakin, Lyn itu murni kecelakaan oleh mobil yang tak disengaja?" Mereka sontak dibuat heran dan bingung, dengan maksud yang diucapkan oleh Rahel.

"Maksudmu apa?" Geo menatap Rahel dengan serius.

Rahel menyadari dirinya baru saja salah bicara, ia kembali dibuat panik.

 Forgotten Promises || Sequel Of Secret MoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang