CP 24

14 7 0
                                    


Hepi reding guys!




Murid Akademi Heavstar yang tersisa kini hanyalah enam murid yang masih bisa bertahan, kini mereka telah dikumpulkan di sebuah taman yang dibatasi oleh ketua. Mereka pun bingung apa yang akan mereka lakukan hari ini, dan batu apa yang akan didapatkan.

"Wahh sangat-sangat berjuang ya, tetap semangat ya...oke hari ini kalian akan mendapatkan batu Tourmaline ya, dan cara mendapatkannya hanya seperti bermain petak umpet okay?"

Mendengar ucapan Zein, mereka berenam cukup tertegun mendengarnya. Permainan apa seperti petak umpet, mereka masih belum paham dengan itu.

"Kalian hanya cukup bersembunyi agar tidak ketahuan oleh penjaga,  yang kita tugaskan untuk mencari kalian selama 5 menit....jika lonceng berbunyi itu menandakan ada yang ketahuan, mengerti anak-anak?" Timpal Geetha tersenyum.

"Mengerti!!"

Pertandingan lantas dimulai, mereka diberi waktu 30 detik untuk bersiap, sedangkan para penjaga mulai dikeluarkan untuk mencari mereka.

"Teman-teman, bagaimana kita gunakan saja kekuatan Lyn...kekuatan Lyn bisa berapa anak kok, ayo cepat" Ujar Lyn yang mulai menggandeng teman-temannya, mereka berenam mulai bergandengan tangan, dengan Lyn yang mulai menggerakkan tangannya dan menggunakan kekuatannya.

"Oke kita disini saja, diam dan jangan bersuara teman-teman" Bisik Lyn kepada mereka berenam.

Mereka mulai tak terlihat sekarang, dan 30 detik pun berlalu, kemudian para penjaga mulai mencari keberadaan mereka. Awalnya masih aman dan penjaga masih belum mengetahui keberadaan mereka, namun tiba-tiba Oliv bersin dan jelas membuat suara.

Suara itu membuat penjaga teralihkan dan mulai mendekat kearah mereka, keenamnya mulai takut dan panik jika akan diketahui olehnya.

Tapi seekor kucing menyelamatkan nasib mereka, ia mengeong tiba-tiba. Penjaga itu pun menggendongnya dan membawanya pergi.

"Kenapa kau disini kucing kecil" Ucap penjaga itu sembari berjalan pergi, membuat keenamnya lega.

"Huftt..., hampir saja" Batin Geo yang menghela nafas lega.

Tapi sayangnya lagi tiba-tiba Oliv tersandung kakinya sendiri, membuatnya terjatuh dan lepas dari kekuatan Lyn. Tepat dimana Oliv terlihat, disana nampak penjaga telah mengetahui keberadaan Oliv.

"Oliv!..." Seru mereka berlima lirih.

Lonceng mendadak berdenting yang berarti Oliv telah ter-eliminasi, mereka semua dibuat sedih dengan itu. Tapi pertandingan harus terus berjalan.

Mereka berlima berhasil mendapatkan batu Tourmaline yang cantik dan menyala itu.

****

Waktu pun berlalu sangat cepat, pada malam hari yang dingin, dikamar serba biru, terlihat sepasang kekasih tengah mengumbar kemesraan, dengan berbincang santai. Awalnya terlihat asik, namun tiba-tiba ada perbincangan yang cukup menarik dan terkesan misterius.

"Yang...kamu masih ingat gak kalo kita di suruh untuk ke kota Y?" Ucap Leon membuka topik perbincangan serius.

Moona mendengar itu pun terdiam sesaat, dan mulai mengingat masa lalu saat mereka berada di Blackmoon.

"Ohh iya gue ingat....kita kan disuruh kesana buat ketemu sama petua Blackmoon, aduh kita lupa gimana dong?" Sahut Moona yang mendadak khawatir, karena pesan dari Mr. Hans tak di jalankan karena pada saat itu mereka fokus menyerang mafia Jorge.

"Ya orangnya pasti udah mati sayang...."

Moona membelalakan matanya, saat mendengar ucapan spontan dari suaminya itu.

"Sadis banget lo ngomong kek gitu, yang" Tutur Moona seraya tertawa, Leon yang melihat itu hanya mengeryit heran.

"Apanya yang lucu sayang, hmm??" Ucap Leon yang langsung memeluk Moona erat, membuatnya meronta-ronta karena geli.

"Yang, lepasin weh!" Pinta Moona.

"Gak bakal gue lepasin" Sahut Leon menyeringai.

"Kdrt nih sama istrinya, helppp, helpp" Raung Moona yang bercanda, ia lantas kembali tertawa dan membalas pelukan itu.

"Eh yang, kenapa Naomi sama Rafael pergi gitu aja, kenapa si kembar gak sekolah bareng Geo?" Tanya Leon yang bingung, dengan kedua sahabatnya yang kini tinggal di luar negeri.

"Engga tahu yang...mungkin mereka ingin anak kembarnya sekolah disana gitu, mungkin tapi" Sahut Moona.

"Kira-kira siapa yah, yang menjadi pelaku penculikan anak, termasuk anak kita kemarin....dia sendiri gak turun ke lapangan loh, cuma nyuruh anak buahnya aja" Tutur Leon terheran-heran, dengan kejadian kemarin yang menjadi hari penuh misterius itu.

"Emang pengecut yang, gue sama Kiara juga lagi mendalami tentang siapa pelaku itu" Ujar Moona yang kini bermain mengotak-atik ponselnya, selagi Leon masih setia dalam pelukannya. Melihat itu Leon seketika mengerucutkan bibirnya, dan menatap malas kearah Moona.

"Ihh kok main ponsel sih..." Protes Leon tak terima kepada Moona.

"Kok lo jadi manja kek gini sih, kenapa sih hmm?" Bingung Moona saat melihat Leon begitu manja dengan dirinya.

"Gak papa, cuma ngantuk doang" Sahut Leon yang menutup matanya, dengan bersender tubuh istrinya.

"Tidur jangan disini, emang gue bantal haa?" Kesal Moona.

"Jangan marah-marah lahh"

Moona merasa gemas sendiri dengan tingkah suaminya, Moona lantas mengira jika Leon adalah bayi kedua setelah Geo. Ia kemudian mengelus-elus kepala Leon, guna menidurkannya.

"Love you cewe judes"

"Love you more cowo sinting"

Mereka lantas melakukan ciuman malam dengan santai, sampai tiba-tiba hal tak terduga membuat mereka berdua malu sampai keatas.

"Buna, pa__haaa kalian lagi ngapain??!" Pekik Geo yang tiba-tiba masuk tanpa mengetuknya, membuat mereka berdua berhenti dan ikut terkejut.

"Geo, masuk harus ketuk dulu sayang..." Ucap Moona yang malu-malu.

"Ihh mata Geo ternodai, udah ah Geo gak jadi...Geo mau balik ke kamar" Sahut Geo yang lari terbirit-birit seperti tengah dikejar hantu.

"Geo tun__"

Sebelum Moona melanjutkan katanya, Geo sudah lebih dulu pergi dari kamar mereka, Moona pun beralih menatap tajam kearah Leon, yang kini berpura-pura tidur.

"Awas aja Geo jadi kaya lo, Leon!!" Kesal Moona yang langsung menampar-nampar wajah Leon, mendapat hal itu Leon hanya bisa terdiam pasrah.

"Gue salah apa dah?" Monolog Leon lalu tersenyum.

******



I'm sorry guys
Buntu alur jadi segini dulu yak, mon maap kalo kependekan, emang pendek sih wkwk...thanks ya guys, tunggu kelanjutannya woi!.

 Forgotten Promises || Sequel Of Secret MoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang