CP 17

14 7 0
                                    


Hepi reding!


Disebuah pagi yang cerah, terlihat Geo tengah sarapan pagi bersama Moona dan Leon diruang makan. Sembari makan mereka asik bersenda gurau, sambil membicarakan tentang pertandingan Arena yang tengah dijalani oleh Geo.

"Papah lihat.....cristal Geo makin banyak yah?..." Ucap Leon menatap Geo dengan box yang dibawanya, box itu berisi batu cristal yang didapat Geo dari akademi.

Geo lantas menoleh mendengar ucapan papahnya lalu tersenyum bangga.

"Iya dong pah.....Geo selalu semangat dalam pertandingan, tapi....ini belum sepenuhnya papah, masih ada banyak lagi yang harus Geo dapatkan" Balas Geo yang menatap Leon dengan tatapan gembira.

"Oh ya?....semangat ya sayang....papah sama Buna dukung kamu terus pokoknya!.." Sahut Leon mengusap kepala Geo.

Geo mengangguk dan tersenyum. "Hmm, terima kasih Papah, Buna!."

"Nanti Buna yang antar Geo ke akademi ya, Papah soalnya ada urusan yang harus papah kerjakan....gak papa kan sayang?" Tutur Leon menatap wajah Geo, dia pun menoleh dan menatapnya lalu tersenyum.

"Gak papa kok pah.....lagipun kalo Geo boleh jalan kaki....Geo udah jalan kaki tuh pah, jaraknya kan lumayan dekat" Jawab Geo terkekeh.

Mendengar balasan Geo, keduanya pun lantas tertawa dengan gurauan Geo itu.

"Emang Geo berani jalan sendiri, hmm?" Tanya Moona jahil.

"Berani dong Bun!...Geo kan pemberani, masa harus takut..." Sahutnya dengan percaya diri, Moona pun terkekeh mendengarnya.

"Ya sudah, lanjutkan makanmu....habis itu kita berangkat ya" Ucap Moona menatap Geo untuk menghabiskan makanannya.

*****

"Bye Buna!!"

Lambaian tangan Geo kepada Moona, setelah mengantarnya ke akademi, Moona kembali mengurusi pekerjaannya, sedangkan Geo berdiri di gerbang.

"Semangat ya sayang....nanti Buna jemput okay?"

"Okay Buna!"

Moona pun melajukan mobilnya kembali meninggalkan akademi, kini Geo masih berdiri di gerbang karena tengah menunggu teman-temannya datang. Tak lama kemudian, datanglah Lyn yang diantar oleh Livia, lalu dilanjut dengan Simon yang diantar oleh Keenan.

Setelah memasuki gerbang, Geo segera menghampiri Lyn dan Simon, yang juga melihat Geo.

"Selamat pagi teman-teman..." Sapa Geo dengan ramahnya.

"Pagi...." Balas keduanya kompak.

Secara tiba-tiba Geo menoleh kearah kanan dan kiri, ia teringat dengan satu temannya yang tidak terlihat bersama mereka.

"Sebentar.....Tisa belum berangkat?...kenapa tidak bersama kalian?" Tanya Geo bingung.

"Tisa mendadak jatuh sakit, Geo...jadi dia ikut akademi di sesi besok" Balas Lyn menatap Geo.

"Sayang sekali....bagaimana nanti sepulang dari akademi, kita jenguk dia?" Sahut Geo dengan tersenyum, menunggu persetujuan dari kedua temannya.

"Ide bagus, boleh...." Jawab Simon setuju, begitu juga Lyn yang mengangguk.

Ketiganya pun segera memasuki akademi, karena pertandingan hari itu akan segera dimulai. Hingga akhirnya mereka semua yang tersisa pun telah berkumpul, dan menunggu kedua ketua Akademi mulai pengarahan.

"Wahh, kakak senang melihat kalian begitu semangat ya....baiklahh partandingan hari ini kalian harus bersaing untuk mendapatkan batu Amethys...kalian diharapkan untuk mencari batu tersebut di sekitar bebatuan yang telah kami sediakan.....ingat anak-anak, batu tersebut kami sediakan dengan berbagai macam bentuk"

 Forgotten Promises || Sequel Of Secret MoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang