CP 15

17 7 0
                                    


Hiii Enjoy!
****



Kembali di Akademi Heavstar, para anak-anak kembali dikumpulkan untuk pertandingan keenam. Disana sudah berdiri Geetha dan Zein yang tersenyum sumringah melihat rasa semangat pada anak-anak.

"Terima kasih untuk kalian yang selalu semangat untuk bersaing mendapatkan ke 20 batu tersebut, sekarang kalian akan bertarung dengan teman satu kelas kalian masing-masing, untuk mendapatkan batu Moonstone" Ucap Geetha seraya membuka arahan.

"Bang Zein akan bagi lawan kalian masing-masing, Geo dengan Hile, Simon dengan Oki, Tisa dengan Ren, Lyn dengan Eve......."

Zein kemudian membagi lawan mereka masing-masing secara adil, Geo lantas terdiam saat mendengar lawannya adalah Hile, anak yang kemarin telah mengejek Lyn ternyata masih aman sejauh ini.

Sampai tiba waktunya, mereka mulai bersiap dan menghadap lawan mereka masing-masing, Geo pun tersenyum kearah Hile yang menatapnya dengan tatapan sinis.

"Aku tidak menyangka akan berlawan denganmu Geo..." Ucap Hile yang diakhiri dengan tawaan nyeleneh.

"Geo tahu, kau masih aman karena kecuranganmu itu bukan?, Geo akan pastikan kali ini kau akan ter-eliminasi Hile" Balas Geo santai.

"Mari kita buktikan!"

Pertarungan pun dimulai, para murid yang ada di sesi kali ini cukup minim, sehingga mereka lebih leluasa untuk menyerang lawan mereka masing-masing, menggunakan kekuatan yang mereka miliki.

Geo beberapa kali menghindar dari serangan robot milik Hile, tak sampai di situ, Geo lantas membalas serangan kearah Hile dengan melayangkan beberapa puing benda disana.

"Tak mungkin.....kenapa bisa robotku di patahkan begitu saja olehnya?" Batin Hile yang mulai kewalahan berhadapan dengan Geo, melihat Hile yang tampak lelah, Geo pun menyeringai.

"Bagaimana Hile? Apa kau ingin menyerah?" Tanya Geo dengan nada mengejek, membuat Hile emosi.

"Aku tidak akan menyerah begitu saja Geo!" Sahut Hile yang kembali menyerang Geo.

Beberapa selang kemudian, Hile benar-benar kewalahan dan jatuh tersungkur akibat robotnya. Lonceng berbunyi menandakan salah satu murid telah berhasil melumpuhkan lawannya. Dia adalah Geo.

"Kerja yang bagus...." Ucap Geo seraya mengulurkan tangannya membantu Hile, membuatnya yang melihat itu seketika bingung.

"Apa maksudmu?"

"Bagaimana pun kita sama-sama belajar disini, menang atau kalah.....itu hanya kompetisi" Sahut Geo tersenyum, Hile lantas ikut tersenyum dan ia pun membalas uluran tangan dari Geo.

Pertandingan sesi kali ini, kembali dimenangkan oleh Geo, Tisa, Simon, dan Lyn. Jangan heran kepada mereka berempat, kekuatan mereka benar-benar luar biasa jika di gabungkan atau bekerja sama satu sama lain.

Begitu juga dengan cara individu, meskipun beberapa anak ada yang tak rela jika mereka akan ter-eliminasi, namun itulah yang terjadi. Ketika Geo menghampiri ketiga temannya, dia dibuat terkejut saat melihat Tisa dan Simon terluka karena pertandingan barusan. Dengan segera Lyn dan Geo mengobati mereka berdua, dengan sedikit kemampuan Geo dan Lyn.

"Kenapa luka kalian bisa separah ini?...." Tanya Geo yang bingung.

"Lawan kita sangat sulit tadi.....tapi untungnya masih bisa dikalahkan" Balas Tisa menatap Geo yang tengah mengobatinya.

"Kekuatan mereka juga tak kalah kuat dengan kita, sehingga kita.....cukup kewalahan mengatasinya" Timpal Simon.

"Untunglah luka kalian....bisa Geo obati" Ucap Geo menghela nafas lega.

"Bagaimana denganmu Lyn?"

Kini tatapan Geo beralih menatap Lyn yang tengah memperban lengan Tisa.

"Kekuatan Eve jauh lebih kuat dibandingkan Lyn, tapi dia cukup lengah dalam situasi tadi....yang akhirnya Lyn bisa mengalahkannya" Tutur Lyn menatap Geo dan tersenyum.

Setelah Akademi selesai, Geo pun memutuskan untuk mengajak Lyn dan Simon untuk berlatih bersama dirumahnya. Dirumah tersebut hanya ada Amel yang tengah memasak karena, Moona dan Leon tengah bekerja masing-masing.

"Geo ingin kita berlatih bersama disini, kebetulan ada ruangan yang sengaja dibuat papah untuk latihan Geo" Ucap Geo seraya mengiring Lyn dan Simon masuk keruangan tersebut.

Keduanya pun dibuat terkejut saat tiba diruangan itu, mereka kelihat beberapa alat dan juga papan untuk latihan membidik, dan beberapa botol yang berisi cairan.

"Apa yang harus kita lakukan Geo?" Tanya Lyn yang bingung.

"Pertama kita harus melatih untuk meracik ramuan, apa kau bisa Lyn?......Geo dan Simon masih belum mahir dalam meracik ramuan, benar kan Simon?" Tutur Geo lalu beralih menatap Simon, dia pun mengangguk.

"Benar itu!" Balas Simon.

"Bisa.....emm mungkin" Sahut Lyn ragu-ragu, ia pun tersenyum dan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kita coba saja dulu, ayo kita mulai!...."

Ketiganya lantas melangkah menuju sebuah meja yang berisi banyak botol cairan, disana pun sudah ada arahan menggunakan beberapa racikan tersebut.

Kedua lelaki kecil itu tampak santai dan enjoy melakukan beberapa tes pada cairan-cairan tersebut, berbeda dengan gadis kecil itu yang masih kebingungan, Lyn memegang sebuah cairan berwarna hijau, lalu dengan yakin ia segera menuangkan pada cairan berwarna kuning.

Geo menoleh dan menatap Lyn, dan ia seketika terkejut dan segera menghentikan Lyn.

"Ehh Lyn! Jangan!....."

Namun hentian Geo terlambat, karena Lyn sudah menuangkannya terlebih dulu, dan kejadian pun terjadi.

BUMMM!

Cairan kuning tadi seperti gunung yang meledak, beberapa busa sampai keluar dan membuat wajah Lyn penuh bercak kuning. Melihat itu Geo dan Simon seketika tertawa. Namun Lyn hanya menganga mendapat serangan mendadak barusan.

"Sudah Geo bilang....jangan yang itu Lynn" Ucap Geo yang masih tertawa melihat wajah Lyn yang kebingungan.

"Hhaha maafkan Lyn......soalnya Lyn gak tau caranya meracik ramuan" Sahut Lyn tertawa.

"Tidak apa-apa.....nanti Geo akan ajari Lyn sampai bisa, karena takutnya nanti di arena selanjutnya mengenai racikan, seperti itu Lyn" Tutur Geo.

Lyn mengangguk dan tersenyum. "Hmm"

Beberapa saat kemudian, datanglah Amel ke ruangan itu dengan membawa beberapa minuman dan cemilan, ia terkejut kala melihat tiga bocah itu tengah fokus berlatih.

"Ya ampun....kalian lagi berlatih ya, apa saya menganggu kalian?" Tanya Amel dengan sopannya, senyuman itu pun terpancar diwajahnya. Mendengar itu mereka segera menggeleng.

"Amel tidak menganggu kok, justru latihan kita sebentar lagi selesai" Balas Geo tersenyum.

"Begitu kah?....Ini saya bawakan kalian minuman dan cemilan, dimakan yah" Sahut Amel seraya meletakkan nampan itu di sebuah meja kosong.

"Terima kasih!" Ucap ketiganya secara kompak.

"Saya permisi...."

Setelah Amel keluar, ketiga anak itu pun kembali melanjutkan latihannya meracik ramuan, dan setelah selesai lalu mencuci tangan, mereka pun beristirahat dan memakan cemilan yang disediakan oleh Amel.

"Geo janji akan lindungi Lyn, seperti adik Geo sendiri" Batin Geo yang berjanji untuk menjaga Lyn sampai kapanpun.

Lanjut??....

Segini dulu
Don't forget to vote!
Thankyouu~~~

 Forgotten Promises || Sequel Of Secret MoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang