I hope you enjoy guys!Kondisi Lyn semakin melemah, ia tengah terbaring dibrankar sembari dibawa keruang IGD. Geo masih setia menemani Lyn, ia ikut berlari ketika perawat membawa Lyn sambil berlari.
"Lyn ayo kuat!" Batin Geo, yang masih merasa khawatir dengan sahabatnya ini.
Tiba diruangan IGD, Geo tidak dibolehkan ikut masuk, ia segera ditenangkan oleh Moona, yang juga tengah menenangkan Livia.
"Buna, Lyn pasti kuat kan Buna....Lyn pasti sembuh kan Buna?" Ucap Geo menatap mohon kearah Moona.
"Iya sayang, Lyn pasti sembuh kok" Lirih Moona seraya membuat Geo akan tenang.
"Tolong selamatkan anakku, Tuhan" Mohon Livia yang masih terisak.
Hingga beberapa menit kemudian, seorang dokter menghampiri mereka, dengan segera pun Livia langsung berdiri kearah dokter.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya Livia, Dokter itu mendadak terdiam.
"Anak ibu mengalami pendarahan hebat, namun kalian tepat waktu membawanya kesini....kabar buruknya, anak ibu mengalami koma karena benturan yang cukup keras yang dialaminya, mohon bersabar ya bu" Ucap dokter itu berat.
"Lyn koma?" Cengo Geo yang sedih.
Geo pun berlari menghampiri tubuh Lyn yang terbaring koma, dengan bermacam alat yang banyak menempel pada tubuhnya, dan juga beberapa luka yang memang sudah dibersihkan. Perlahan Geo mendekati tubuh Lyn, dan memegang tangannya.
"Lyn...cepatlah bangun, jangan terlalu lama tidurnya" Ucap Geo yang menyeka air matanya, dan berusaha untuk tersenyum.
Geo pun memutuskan untuk menemani Lyn seharian penuh, ia tak memedulikan jika Moona kembali kerumah atau segala macam. Ia tetap ingin bersama dengan Lyn.
"Em terima kasih Geo"
"Ishh....Geo nakal!"
"Ehh maaf Geo, gak sengaja"
"Kita akan kembali kesini setelah kita dewasa, dan lihat apa harapan kita akan terkabul atau tidak"
Perkataan Lyn selalu terbayang-bayang di pikiran Geo, membuatnya harus kembali menangis membayangkan dirinya bersama Lyn asik bermain.
"Lyn....jangan lama-lama yah tidurnya, pertandingan Arena hanya tinggal beberapa lagi Lyn...apa kamu tak ingin mendapatkan semua itu?" Monolog Geo yang terisak.
"Geo janji akan bawa 20 batu cristal itu dihadapan Lyn...jadi Lyn cepat bangun ya, dan lihat betapa kerennya Geo" Lanjutnya.
****
Hari itu pun berlalu dengan sendu bagi Geo, pada esok hari Geo menjalankan harinya seperti biasa. Namun perasaanya masih khawatir dengan keadaan sahabatnya, yang tengah terbaring tak berdaya dirumah sakit.
Di akademi ia bertekad untuk semangat dan berusaha mendapatkan ke 20 batu itu, demi janjinya kepada Lyn.
"Baik anak-anak, yang tadinya kalian ada berlima, namun Lyn mengalami musibah kemarin membuatnya harus ter-eliminasi di pertandingan ini" Geetha pun merasa sedih dengan kabar bahwa Lyn kecelakaan, kedua ketua akademi itu terpaksa mengeluarkan Lyn.
"Baiklah, dipertandingan kali ini adalah kalian harus melawan teman kalian masing-masing, berhubung kalian sekarang tersisa empat jadi kakak akan membagi masing-masing.....baik Geo melawan Rahel, sedangkan Simon melawan Rui dan ingat batu yang tersisa kini hanya 3 dan seterusnya, melihat berapa murid yang tersisa...okeh semoga beruntung anak-anak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Promises || Sequel Of Secret Moona
Random{ Sequel Of Secret Moona!} "Dokter?....kenapa Lyn ditutup?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki kecil polos itu, berhasil membuat tangis disana pecah, begitu juga dengan dokter. "Maaf ya sayang, kami gak bisa jagain sahabat kamu, maaf ya" Ucap...