CP 30

13 5 0
                                    

[Harap Folow dan Vote!]



Disuatu sore....

Lelaki kecil melangkah perlahan menyusuri pemakaman, dengan bunga Tulip yang tengah digenggamnya, diikuti bersama wanita muda. Sampai tiba disebuah pemakaman bernamakan.

Richelle Adelyn Ganiswara

Lelaki itu lantas meletakkan bunga tulip didepan nisan dihadapannya, lalu perlahan dia berjongkok dan mengelus nisan elegan itu.

"Hai Lyn....." Ucap Geo seraya tersenyum sambil mengusap nisan milik Lyn.

"Maafkan Geo ya Lyn.....Geo gak bisa bantu sembuhin Lyn..." Geo mulai menitihkan air matanya, dadanya sesak dan masih tak percaya jika ia akan kehilangan sahabatnya.

Seperti mimpi, Geo harus mengalami ujian seberat ini.

"Sebenarnya Geo tidak ingin Lyn pergi dan melupakan janji kita itu, tapi ternyata mimpi yang Geo alami itu merupakan sebuah pertanda bahwa Lyn akan pergi."

"Kenapa Lyn?"

Mata Geo tak bisa berbohong, kali ini dia sangat lemah, air mata terus mengalir deras membasahi pipinya, ia benar-benar tak rela jika Lyn pergi meninggalkannya.

Gadis yang tadinya berjanji, namun dialah yang mengingkari dan melupakan janjinya sendiri.

"Kenapa saat itu, Lyn langsung berlari? Andai saja Lyn saat itu tidak langsung lari.....pasti sekarang Lyn masih ada bersama Geo....."

Mendadak dada Geo terasa sangat sakit, ia terdiam dan memegang dadanya kuat. Moona yang tersadar dengan kondisi putranya saat ini, segera menenangkan Geo.

"Sayang....udah tenang ya." Ucap Moona. Dirinya langsung membawa Geo dalam dekapannya, Moona tau apa yang di rasakan Geo selain rasa sesak kehilangan Lyn.

"Buna....kenapa Lyn ingkar janji Buna" Lirih Geo yang semakin terisak.

"Kejadian itu terjadi secara tiba-tiba sayang.....Buna juga gak percaya ini terjadi pada Lyn." Moona lantas menciumi kening Geo, seraya menguatkan putranya itu.

"Padahal Lyn sendiri yang janji, apa Lyn gak sayang sama Geo, Buna?..."

"Lyn pasti sayang sama Geo, tapi Tuhan lebih sayang sama Lyn...." Ucap Moona.

"Kok Tuhan ambil Lyn dari Geo?....memangnya kenapa Buna, Lyn harus sama Geo, tapi kenapa diambil?"

Moona benar-benar bingung harus menjawab apa lagi dari pertanyaan putranya itu. Dia tidak tega melihat Geo terpuruk.

"Lyn..."

Geo kemudian menyeka air matanya, agar kelihatan kuat didepan sahabatnya itu. Dia pun tersenyum.

"Geo bawakan bunga Tulip untuk Lyn loh.....setiap hari Geo akan kesini dan membawa bunga segar setiap hari untuk Lyn..." Geo sembari menatap bunga tulip biru yang dibawanya.

"Semoga Lyn suka ya sama bunganya...."

~~~...~~~

Disisi lain, terlihat Kiara bersama anaknya Simon, tengah berada dirumah Livia. Mereka menemani Livia yang masih terus terdiam dengan pandangan kosong usai kehilangan buah hati satu-satunya itu.

"Makan dulu ayo liv." Kiara membawa nampan berisi makanan, namun Livia terus menggeleng dan menolak.

"Kamu belum makan, nanti sakit loh." Ujar Kiara.

"Percuma aku hidup ra, sekarang aku sendiri.....anak dan suamiku pergi ninggalin aku, aku harus gimana?" Lirih Livia yang kembali terisak. Ia sangat terpuruk atas kehilangan Lyn dan Alvian.

 Forgotten Promises || Sequel Of Secret MoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang