Enjoy!
****
Di suatu pagi, keluarga Smith seperti biasa melakukan sarapan pagi untuk mengisi tenaga mereka yang siap bekerja keras hari ini.
Tatapan Moona teralihkan kepada Geo, ketika dirinya melihat putranya seperti tidak menikmati sarapannya, dia kemudian menanyakan hal tersebut padanya.
"Geo, kamu kenapa sayang?"
Pertanyaan yang dilontarkan Moona, membuat Geo mendongak dan menatap Moona, lalu tersenyum simpul.
"Geo gak kenapa-napa Buna" Balas Geo tersenyum.
"Kenapa cuma mengaduk-aduk makanannya? Apa Geo tidak suka sama makanannya?"
Geo menggeleng. "Geo suka kok sama makanannya, cuma Geo masih suka saja memikirkan Lyn"
Balasan Geo membuat Moona dan Leon saling melempar pandangan, mereka juga turut sedih jika putra mereka merasakan kehilangan sahabat dengan begitu menyedihkan.
"Geo gak boleh berlama-lama sedih atas kepergian Lyn, karena itu akan membuat dia juga sedih jadi, Geo harus lebih bahagia lagi mulai sekarang, biar Lyn juga bahagia" Tutur Moona mengelus kepala Geo lembut.
"Apa begitu Buna?"
Moona mengangguk dan tersenyum. "Makanya Geo gak boleh sedih, kan setiap hari Geo doain Lyn biar damai disana"
"Sekarang Geo makan, nanti Buna antar kamu ke Akademi, okey?"
"Okey Buna!" Girang Geo, lalu ia kembali melahap makanannya.
~~~•...•~~~
Sesampainya di Akademi Heavstar, Geo turun perlahan dari mobil yang dikendarai Moona.
"Buna hati-hati bekerja, sampai jumpa!" Ucap Geo sambil melambaikan tangannya.
"Belajar dengan baik ya sayang! Nanti Buna jemput Geo saat pulang okey?"
"Siap Buna!"
Moona lantas melajukan mobilnya untuk melakukan pekerjaannya, dirinya pun sibuk mengurusi anggotanya dan juga pencarian Acha yang belum diketahui.
Geo lantas berlari memasuki lorong di akademi, tak jauh dirinya berlari, dia melihat Simon, Tisa, Galuh tengah berbincang asik. Mereka melihat kedatangan Geo, lantas mereka segera menyapanya penuh kehangatan pagi.
"Selamat pagi Geo." Ucap ketiganya kompak, Geo pun tersenyum mendengarnya.
"Selamat pagi juga kalian, oh ya kalian sudah lama disini? Kenapa tidak masuk ruangan?" Tanya Geo menatap ketiganya secara bergantian.
"Kita menunggu kamu Geo, ayok kita masuk bersama," Balas Tisa.
Geo tersenyum. "Baiklah ayok."
Setelah mereka duduk, Geo sadar jika temannya kurang satu selain Lyn, dia lantas menoleh kearah Simon dan bertanya.
"Simon, hari ini Rahel tidak masuk?" Tanya Geo, dirinya menyadari jika tidak ada Rahel bersama mereka.
"Soal Rahel, aku juga tidak tau kenapa dia tak masuk, mungkin ada urusan mendesak, Geo" Balas Simon yang juga tidak mengetahui alasan Rahel tidak masuk.
Beberapa saat kemudian, kelas mereka pun dimulai, namun belum sampai beberapa menit, secara mendadak Rahel muncul tergesa-gesa dengan keadaan yang cukup memprihatinkan.
"M-maaf Uncle, Rahel terlambat sekali." Ucap Rahel dengan gugup.
Kondisi Rahel saat masuk, badannya penuh lebam kebiruan, dan juga mata kirinya telah di perban. Tentu saja kedatangan Rahel langsung menyita perhatian para murid disana, termasuk Geo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Promises || Sequel Of Secret Moona
Random{ Sequel Of Secret Moona!} "Dokter?....kenapa Lyn ditutup?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki kecil polos itu, berhasil membuat tangis disana pecah, begitu juga dengan dokter. "Maaf ya sayang, kami gak bisa jagain sahabat kamu, maaf ya" Ucap...