Sempatkan untuk memberikan vote dan tanggapan kalian di komen.~~~~Happy Reading~~~~
Pada suatu pagi yang cerah, terlihat Geo tengah duduk menata koleksi cristal miliknya, bersama Amel yang pengasuh kesayangannya. Geo sangat menyukai cristal yang didapat dengan usahanya sendiri, ditambah lagi dengan kecantikan yang memiliki harga fantastis itu.
"Ini cristal apa, Geo?" Tanya Amel seraya memegang satu cristal, Geo lantas menoleh padanya.
Geo tersenyum simpul. "Itu Cristal Peridot, Amel"
"Wahh warnanya sangat cantik.. Kebetulan warna hijau itu, warna kesukaan Amel loh" Tutur Amel.
"Begitu kah? Bukan hanya Peridot saja yang Geo sukai, ada 19 batu lainnya yang Geo suka dan sayang" Sahut Geo yang terlihat semangat jika mengenai cristal miliknya.
"Lalu yang ini apa? Bentuknya terasa asing bagiku?" Timpal Amel yang memegang cristal dengan bentuk yang seperti lubang bertekstur.
"Ohh itu Cristal Rose Quartz, bentuk itu seperti bentuk bunga mawar Amel" Balasnya.
"Kau hebat sekali Geo, sampai semua cristal ini kau tahu" Puji Amel, yang kemudian bertepuk tangan dan mengacungkan jempolnya.
"Setelah pertandingan Arena selesai, apakah Geo masih ada di Akademi Heavstar?" Lanjutnya yang kini bertanya, Geo lantas terdiam lalu tersenyum.
"Tentu Geo masih berada di Akademi, hanya saja tidak selalu.... Meskipun begitu, Geo nyaman disana, bisa berteman dengan anak-anak lain... Menguji kekuatan bersama-sama" Celoteh Geo.
"Apa kekuatan mereka sangat kuat?"
"Kita masih sama-sama belajar, tidak memandang kuat atau lemahnya kekuatan masing-masing, lagipun hanya sesekali kami mengujinya" Balasnya.
Ditengah mereka asik berbincang, tak lama pandangan Geo teralihkan ketika Moona yang sibuk bersiap memakai jubah kebanggaannya.
"Buna, mau ke gedung itu?"
Ucapan dari Geo membuat Moona menoleh dan menatap Geo, ia pun tersenyum simpul.
"Iya sayang... Ayo ikut"
Mendengar itu Geo seketika mengeryit heran dengan jawaban Moona.
"Kenapa Buna membolehkan Geo untuk ikut? Bukankah tidak boleh?..." Tanya Geo heran, Moona hanya bisa terkekeh mendengarnya.
"Geo ikut boleh kok, juga Amel hari ini ada urusan penting yang gak bisa ditinggal.... Jadi Geo ikut sama Buna ya" Balas Moona, kini Geo beralih menatap Amel dengan tatapan penasaran.
"Amel mau kemana?" Tanya Geo kepada Amel.
"Amel mau pergi dan kemungkinan akan pulang nanti malam" Jawab Amel tersenyum.
"Kenapa lama sekali?"
"Kepentingan yang penting dan panjang sayang" Sahut Amel.
"Tapi Simon ikut tidak, Buna?" Tanya Geo menatap Moona yang tengah mengisi amunisi pada pistolnya.
"Tadi Buna sempat hubungi Aunty Kiara, dan dia katanya ikut.... Jadi Geo tidak sendiri disana" Tutur Moona.
"Okeh, Geo ikut Buna!" Serunya dengan semangat.
Singkat cerita mereka akhirnya sampai di markas milik Moona dan Kiara, kedua anak itu lantas segera mencari keberadaan Yuki, karena disanalah mereka hanya akrab dengan Yuki, selain ibu mereka.
"Buna... Uncle Yuki dimana?" Tanya Geo menatap Moona yang tengah memberesi berkas-berkas miliknya.
"Buna menyuruh Uncle Yuki untuk ke suatu tempat sayang... Sebentar lagi dia pasti kembali, kamu tunggu saja ya?" Balas Moona tersenyum kearah anaknya, Geo hanya mengangguk dan tersenyum simpul. Ia lantas berjalan menghampiri Simon, dan berlatih bersama disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Promises || Sequel Of Secret Moona
Random{ Sequel Of Secret Moona!} "Dokter?....kenapa Lyn ditutup?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki kecil polos itu, berhasil membuat tangis disana pecah, begitu juga dengan dokter. "Maaf ya sayang, kami gak bisa jagain sahabat kamu, maaf ya" Ucap...