Capa² cipi² hipi riding!Disuatu malam, keluarga Smith tengah berkumpul santai di taman rumahnya, sembari menikmati minuman hangat.
Ditengah asiknya mengobrol, anak mereka tiba-tiba memberi pertanyaan yang sangat tidak terduga, sehingga membuat keduanya bingung.
"Buna.....pekerjaan Buna membunuh orang?"
Deg!
Moona dan Leon dibuat terpaku seketika, saat mendengar pertanyaan dari anaknya itu, Moona tak sampai tersedak, namun dia cukup shock mendengarnya.
"M-maksud Geo apa sayang?..." Gugup Moona yang masih shock.
"Geo hanya bertanya Buna.....Buna bekerja dengan ibu Simon kan?.....kata Simon seperti itu, Buna sama ibu Simon bekerja seperti itu" Sahut Geo dengan jujurnya.
"Sayang....Buna bekerja bukan hanya membunuh orang, pun juga orang yang jahat.....Buna gak mungkin sejahat itu sayang..." Tutur Moona mengusap kepala Geo, dan menatap wajahnya.
"Kenapa bisa gitu Buna?"
"Dulu....."
Moona pun langsung menceritakan tentang masa lalunya saat membalas dendam kematian sang kakak, lalu tujuan dia seperti sekarang ini.
Geo yang mendengar Bunanya bercerita, hanya terdiam dan mengangguk paham.
"Jadi Geo dulu punya Uncle, Buna?" Tanya Geo penasaran, Moona pun mengangguk mendengarnya.
"Benar sayang....tapi begitu, takdir tidak ada yang tahu" Sahut Moona.
"Tap__"
"Sudah ya sayangg....lupakan itu semua okay, kamu fokus sama akademi kamu saja" Potong Leon yang tak ingin anaknya tahu semuanya tentang masa lalu mereka.
"Okay pah..."
Ketiganya lantas masuk kedalam rumah, dengan Geo yang kembali ke kamarnya untuk berlatih apa yang akan dipertandingkan besok.
Kini Moona dan Leon dalam ruang tamu, tengah bersantai dan juga membicarakan tentang pertanyaan tiba-tiba dari Geo.
"Kok Geo bisa tanya gitu tiba-tiba sih yang?..." Tanya Moona yang bingung, ia menoleh dan menatap wajah suaminya.
"Kamu tanya ke aku, terus aku tanya siapa sayang.....aku juga gak tau, kenapa bisa Geo nanya kek gitu" Sahut Leon mencolek hidung Moona.
"Semoga aja Geo gak tanya aneh-aneh lagi deh, pusing aku mau jawab apa nanti" Tutur Moona pasrah, Leon pun segera merangkulnya.
Tok! Tok! Tok!
Ketukan pintu, berhasil membuat Moona dan Leon teralihkan, keduanya sempat saling pandang karena merasa heran siapa yang bertamu malam-malam seperti ini. Namun rasa heran itu segera mereka tepis, lalu keduanya berjalan menuju pintu.
Setelah pintu itu terbuka, mereka berdua melihat ada Livia dengan Lyn yang sudah berdiri didepan pintu.
"Lohh kalian??" Bingung Moona, lalu ia tersenyum.
"Kok bertamu malam-malam, ada apa Liv?" Tanya Moona kemudian.
"Maaf ya udah ganggu istirahat kalian, aku mau nitip Lyn disini gak papa?....soalnya aku ada urusan mendadak nih, kasian juga kalo Lyn ditinggal sendiri dirumah" Tutur Livia seraya menatap Lyn.
"Ya ampun....gak papa dong, justru kami senang Geo nanti ada temannya, nginap juga gak papa...." Balas Moona tersenyum senang, Livia mendengar itu lantas ikut tersenyum lega.
"Syukurlah....terima kasih ya Moona, Leon" Ucap Livia
Livia pun terjongkok dan menatap Lyn, lalu ia memegang kedua bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgotten Promises || Sequel Of Secret Moona
Random{ Sequel Of Secret Moona!} "Dokter?....kenapa Lyn ditutup?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh lelaki kecil polos itu, berhasil membuat tangis disana pecah, begitu juga dengan dokter. "Maaf ya sayang, kami gak bisa jagain sahabat kamu, maaf ya" Ucap...