15. Stimulant

3.9K 433 75
                                    

Tidak ada yang salah. Seperti nya memang begitu. Ini sudah pukul dua belas malam, harus nya gampang sekali tertidur mengingat tubuh mereka teramat lelah. Namun baik Jungkook ataupun lalisa tidak ada yang bisa memejamkan matanya. Jungkook merebahkan tubuh nya, lalu ia duduk kembali dan sesekali menajamkan mata. Tidak, ini tidak seperti biasanya. Ada yang salah dalam diri pria itu.

Jungkook membasahi bibir nya dan mengusap lembut tengkuk leher bagian belakang. Memandangi lalisa yang sedang merebahkan diri di sofa panjang dengan balutan piyama satin. Tampak begitu cantik dan seksi perawakan dari gadis itu. Bagaimana tidak, tubuh molek lalisa terlihat jelas karena ia membuka kimono yang harus nya menyelamatkan lekuk tubuh dari predator seperti Jungkook. Walau belum pernah bercinta sebelum nya, lalisa tidak tahu saja sangat banyak koleksi vidio fulgar di laptop pria itu karena rasa penasaran nya.

"Ugh"

Terdengar lenguhan kecil dari lalisa. Ia seakan sedang tidak nyaman dalam tidur nya. Berkali-kali membalikkan diri ke kanan dan ke kiri. Semua itu tidak luput dari pantauan Jungkook. Semakin lalisa bergerak, semakin Jungkook kepayahan mengatur nafas nya. Hal ini sama persis dengan kondisi pria itu apabila menonton film-film biru yang gila membangkitkan gairah kelakian nya.

"Jungkook" Suara manja itu terdengar memanggil. Jungkook menelan kasar saliva nya dan menatap lalisa dengan lamat. Perlahan wanita itu membuka mata nya dan memandang ke arah pria yang tengah terduduk di tempat tidur sembari menatap tajam kearah dirinya.

"Kau mematikan Ac nya? Panas sekali" Keluh lalisa.

"Ti--tidak"

Entah ada apa, tapi wajah bantal lalisa yang terlihat polos dan segar justru membuat Jungkook salah tingkah. Rasa penasaran itu menyerang pikiran nya. Mata Jungkook meneliti lekukan tubuh indah dari wanita yang baru beberapa jam lalu di nikahi nya. Jungkook melihat kearah betisnya yang putih melengkung sempurna. Bagian paha yang terlihat ketat dari garis otot yang saling menarik menunjukkan massa nya.

Jungkook mengusap kasar wajah nya dan berdiri mencari di mana letak remot ac itu. Lalisa benar, ini panas sekali. Tidak mungkin AC nya rusak, pasti ini karena suhu nya diatur tidak seperti biasa. Pikir Jungkook.

Lalisa bangkit dari tidur nya. Ia duduk di sofa memandangi Jungkook yang berlanjang dada tengah mencari sesuatu di sana. Tenggorokan wanita itu kering, ia kepayahan mencari air yang ada di kamar mereka dan memutuskan mendekat pada Jungkook yang masih sibuk mencari remot AC kamar mereka.

"Haus" Ucap lalisa.

Jungkook berbalik cepat saat mendengar suara serak itu. Jarak mereka begitu dekat hingga Jungkook dapat melihat kesempurnaan dari wajah istri nya. Jungkook terdiam sesaat, bahkan untuk menutup mulut nya yang menganga saja dia sampai lupa. Cantik, demi Tuhan ku cantik sekali. Batin pria itu.

"Ap--apa?" Tanya Jungkook menutupi salah tingkah nya.

Lalisa memejamkan mata saat hembusan nafas hangat Jungkook menyapu permukaan kulit nya. Pria ini, wangi sekali. Dan lalisa sangat menyukai itu. Bahkan dia sudah membuka kaos yang ia kenakan tadi, tapi seakan parfume itu bersemayam dalam setiap aroma yang tubuh Jungkook keluarkan. Lalisa menatap bagian leher Jungkook hingga ke dada bidang nya. Ada keringat kecil yang membasahi tubuh atletis Jungkook, lalisa menarik nafas nya pelan dan mengalihkan pandangan dari wajah pria itu.

"Aku, haus" Ucap lalisa sedikit tergugup.

Jungkook mendekat, tidak ada niat lalisa untuk memundurkan langkah kaki nya. Ia tatap mata pria itu yang terus berfokus pada manik hazel cantik nya. Jungkook melihat rambut lalisa berantakan, ada keinginan di dalam diri untuk memperbaiki helaian rambut itu. Jungkook mengangkat perlahan tangan nya dan mendaratkan pada rambut lalisa yang berada di sisi daun telinga nya.

𝐑𝐞𝐝 𝐓𝐡𝐫𝐞𝐚𝐝 𝐎𝐟 𝐅𝐚𝐭𝐞 | 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang