"Jungkook...."
Sudah lebih dari empat puluh menit Jungkook ada di dalam kamar mandi. Sejak kepulangan mereka dari Barcelona Night Market dalam kondisi hujan, tidak ada yang bicara. Lalisa sibuk mengeringkan tubuh nya dan berganti pakaian hangat yang nyaman. Sedang pun Jungkook memilih membersihkan diri di kamar mandi. Bukan hanya itu, Nyatanya laki-laki arogan itu sedang berfantasi liar di bawah guyuran shower mengingat ciuman hangat nya dengan lalisa.
Jungkook mengerang dengan nama gadis yang selalu diolok nya. Membayangkan bagaimana rupa cantik dan rasa bibir merah muda nya. Membasahi bibir dengan mata yang terpejam membantu berimajinasi tentang percintaan yang belum pernah mereka lakukan.
"Jungkook buka" Tidak seperti biasa. Kini suara lalisa terdengar lebih lembut dari biasanya.
Jungkook yang sedang mengeringkan tubuh dengan handuk melirik kearah pintu. Ia membuka engsel bewarna emas dan mendapati lalisa sedang berdiri lemas di depan pintu kamar mandi.
"Ada apa?" Tanya Jungkook.
"Lama sekali Jungkook" Ucap lalisa. Jika Jungkook perhatikan wajah wanita ini lebih pucat walau mereka sudah ada di dalam ruangan yang cukup hangat.
"Kenapa dengan mu?"
"Aku demam. Hum pegang" Lalisa menarik sebelah tangan Jungkook untuk menyentuh area kening nya. Benar, tubuh lalisa sedang tidak baik-baik saja.
Jungkook meletakkan satu tangan lagi ke area leher lalisa. Wanita itu hanya menghela nafas pelan dengan mimik wajah lemas tidak seperti wanita arogan yang selalu ingin menang.
"Kau sakit?"
"Hu'uh. Ini salah mu, kau ajak aku mandi hujan"
"Kenapa lemah sekali. Berendam air dingin sakit, mandi hujan juga sakit"
"Namanya aku manusia, kalau monster seperti mu mungkin aku akan baik-baik saja"
Jungkook menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya. Sudah pun ia terlihat lemas, sudah juga keluar air dari hidung nya tapi lalisa masih saja bisa menjawab semua kata yang diucapkan oleh Jungkook. Seolah tetap tidak mau kalah walau dalam keadaan tidak berdaya.
"Yasudah istirahat, biar aku minta Leo membelikan mu obat penurun demam"
Lalisa menghela nafas lagi. Ia menggelengkan kepala dengan mata yang terpejam. Lalisa mendekatkan tubuh nya pada Jungkook, entah ada angin apa tapi gadis ini perlahan mengulurkan kedua tangan nya untuk melingkar di pinggang Jungkook. Tentu pergerakan itu membuat Jungkook tertegun, bahkan sampai-sampai Jungkook kesulitan untuk menutup rapat bibir nya.
Mata Jungkook membulat saat ia merasakan lalisa mendekat dan menghimpit tubuh nya. Gadis itu memeluk tubuh kekar Jungkook yang belum mengenakan stelan piyama atasan nya. Jungkook menelan saliva menyadari lalisa menyandarkan tubuh nya pasrah secara sempurna. Hingga, jika Jungkook tidak membalas pelukan itu mungkin lalisa akan merosot ke lantai marmer ruang kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐝 𝐓𝐡𝐫𝐞𝐚𝐝 𝐎𝐟 𝐅𝐚𝐭𝐞 | 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤
Romance[M] Enam belas tahun yang lalu mereka pernah bertemu. Menjadi teman baik dan melindungi satu sama lain walau dengan keadaan mata yang tidak bisa melihat apa-apa. Hari sudah berganti menjadi tahun, kedua nya sudah dinyatakan layak untuk melakukan ope...