17. Barcelona

4.4K 453 145
                                    

Jungkook sudah selesai dengan ponsel genggam ditangan nya. Sejak tadi ia duduk di tempat tidur sembari membalaskan semua pesan dari Kevin. Mau bagaimana lagi, sudah seharusnya Jungkook duduk di kantor dan meeting dengan staff operasional nya namun karena permintaan lalisa untuk pulang tanpa berpikir Jungkook langsung melangkahkan kaki nya dengan lebar walau banyak pekerjaan yang ia tinggalkan. Tidak pun dengan tangan kosong, Jungkook pulang bersama dengan ice cream strawberry yang sangat diimpikan lalisa.

Sudah pukul enam sore, Jungkook membuka kancing kemeja yang belum sempat ia ganti. Sementara lalisa sudah duduk di sofa sembari menonton televisi film kesukaan nya. Ada banyak sekali makanan dipangkuan lalisa, kali ini giliran sendwicth isi double chicken yang sedang ia kunyah.

"Makan apa?" Tanya Jungkook penasaran saat menyadari gadis gila itu diam sejak tadi.

"Uhm? Ini" Ucap lalisa dengan mulut yang terisi penuh.

"Minta"

Lalisa membulatkan matanya saat Jungkook mendekat. Pria itu sudah duduk disebelah lalisa dan membuka mulut nya. Lalisa langsung menjauhkan tangan nya dari jangkauan Jungkook karena tahu pasti pria ini hanya sedang ingin mengganggu kenikmatan nya saja.

"Tidak boleh! Minta Mia buatkan yang baru" Ketus lalisa.

"Kau tadi makan ice cream ku! Kenapa aku tidak boleh minta makanan mu?"

"Ya tapi kan aku bayar pakai ciuman tadi"

"Yasudah! Aku minta sendwicth mu, nanti kau aku cium juga"

"Cih!!! Kau kira aku mau? Dikasih gratis pun aku yakin tidak ada yang mau dicium oleh mu"

Lalisa berdiri menjauhi tubuh Jungkook yang sibuk mencoba meraih makanan yang ada ditangan nya. Ia tekuk wajah itu sembari terus menggigit roti nya. Percaya diri sekali pria ini pikir lalisa, apa yang membuat nya merasa lalisa mau menukar makanan lezat nya dengan satu ciuman yang tak berharga.

Jungkook menghela nafas nya kasar. Ada banyak makanan yang tergeletak di meja dan di atas sofa. Tapi memang semenjak menikahi lalisa setiap detik waktu Jungkook hanya ingin ia habiskan untuk membuat lalisa marah. Jungkook membuka sampai habis kancing kemeja nya. Meloloskan kain itu dari tubuh hingga menampakkan otot-otot atletis yang membuat lalisa semakin pelan mengunyah.

"Yasudah kalau tidak mau kasih, aku bersumpah lain kali kau merengek minta makanan ku lagi aku tidak akan berikan!"

"Tidak perlu, aku bisa beli sendiri tuh"

Lalisa sibuk mengunyah dengan tatapan mengolok yang membuat Jungkook kesal. Ini masalah sepele yang tidak perlu diributkan, tetapi mendapati lalisa menang dalam situasi kali ini membuat Jungkook berang. Tidak boleh, lalisa harus terus kalah dan marah-marah sampai dia tua.

"Besok siang kita berangkat ke Barcelona, siapkan koper mu"

"Hm, aku sudah tahu. Papa mama mu yang beritahu aku tadi pagi" Balas lalisa.

"Oke, ini sudah sore, kau sudah mandi?" Tanya Jungkook.

Lalisa menatap Jungkook yang mulai berjalan mendekati nya "Belum, kenapa?"

"Mandi bareng yuk"

Berani sekali si berengsek ini pikir lalisa. Ia menaikkan sudut bibir merasa geli dengan ajakan Jungkook mandi bersama. Lalisa memandangi wajah Jungkook yang mulai tersenyum genit dan mengedipkan satu mata nya. Ada saja tingkah laku pria ini yang membuat lalisa murka, namun semakin ia marah lalisa tahu Jungkook pasti akan semakin merasa senang.

"Tidak, kau mandilah. Nanti aku mandi setelah mu" Ucap lalisa menahan emosi nya.

"Kenapa tidak mandi bersama? Untuk menghemat air kita bisa mandi berdua. Ayo jangan sampai aku berubah pikiran"

𝐑𝐞𝐝 𝐓𝐡𝐫𝐞𝐚𝐝 𝐎𝐟 𝐅𝐚𝐭𝐞 | 𝐋𝐢𝐳𝐤𝐨𝐨𝐤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang